Kwik Kian Gie Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun, Ini Profil Sang Ekonom Senior
Mantan Menteri Koodinator Bidang Ekonomi, keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) itu meninggal dunia pada usia 90 tahun.
TRIBUNPALU.COM - Kwik Kian Gie meninggal dunia Senin 28 Juli 2025 di usia 90 tahun, berikut profil sang ekonom senior.
Mantan Menteri Koodinator Bidang Ekonomi, keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) itu meninggal dunia pada usia 90 tahun.
Kabar meninggalnya Kwik Kian Gie diunggah akun pengusaha Peter Gontha di Instagram tadi malam.
"Suara Hati Nurani, Warisan Integritas
Indonesia mengucapkan selamat tinggal kepada salah satu tokoh publiknya yang paling berprinsip dan blak-blakan—Kwik Kian Gie, seorang ekonom, negarawan, dan pemikir nasional yang integritas dan keberanian intelektualnya yang tak tergoyahkan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada bangsa," tulis Peter Gontha dalam Bahasa Inggris.
Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati pada 11 Januari 1935.
Sebelum meninggal dunia, Kwik Kian Gie, sempat mengelukan masalah pencernaan hingga harus menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit.
Rencananya, Kwik Kian Gie akan disemayamkan di rumah duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta.
Baca juga: Perkuat Sinergitas Jelang Muswil, PW IKA PMII Sulteng Audiensi Bersama Gubernur Anwar Hafid
Profil Kwik Kian Gie
Seperti dilansir laman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Kwik Kian Gie (Hanzi: 郭建義, pinyin: Guo Jianyi) lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada tanggal 11 Januari 1935.
Ia adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004). Kwik merupakan fungsionaris PDI-Perjuangan.
Selain itu, sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.
Selain dipercaya menjabat sebagai Menko Ekuin oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Kwik Kian Gie juga pernah menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004).
Kemudian, Kwik Kian Gie juga meninggalkan sejumlah warisan di bidang pendidikan.
Dia pernah mendirikan SMA Erlangga di Surabaya pada tahun 1954.
Selanjutnya, Kwik Kian Gie mendirikan sekolah MBA pertama di Indonesia pada 1982 bersama dengan Prof. Panglaykim yang diberi nama Institut Manejemen Prasetya Mulya.
Upayanya mencerdaskan anak bangsa berlanjut pada 1987, bersama-sama dengan Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis dan Infomatika Indonesia (IBII) yang kini berganti nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business).
Kemudian, sejak tahun 1968 sampai saat ini, Kwik Kian Gie tercatat menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti.
Baca juga: Ketua IOF Ungkap Potensi Wisata Khatulistiwa di Siweli Donggala
Riwayat Pekerjaan:
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas
Riwayat Pendidikan:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Tulis banyak buku
Semasa hidupnya, Kwik Kian Gie setidaknya pernah menulis lima judul buku yang secara kritis menyoroti dunia kekuasaan, politik dan ekonomi Indonesia.
Setidaknya ada empat judul buku yang pernah dia tulis yang mencerminkan pemikiran kritis Kwik Kian Gie tentang kondisi ekonomi, sosial dan politik Indonesia.
Pemikiran-pemikiran Kwik dalam buku-bukunya secara tajam mengkritik kebijakan buruk Pemerintah.
Kelima buku tersebut masing-masing berjudul:
1. Analisis Ekonomi Politik Indonesia yang diterbitkan Gramedia tahun 1995 setebal 520 halaman
2. Gonjang Ganjing Ekonomi Indonesia, Badai Belum Akan Segera Berlalu, diterbitkan Gramedia tahun 1998 setebal 579 halaman
3. Kebijakan Ekonomi Politik dan Hilangnya Nalar yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas pada 2006 setebal 210 halaman.
4. Nasib Rakyat Indonesia dalam Era Kemerdekaan yang juga diterbitkan Gramedia.
5. Pikiran yang Terkorupsi diterbitkan Penerbit Buku Kompas setebal 228 halaman di 2006.
Buku berjudul Nasib Rakyat Indonesia dalam Era Kemerdekaan menyoroti eksploitasi ugal-ugalan kekayaan alam bangsa Indonesia oleh korporasi asing dengan beberapa gelintir bangsa Indonesia yang bersedia dijadikan kompradornya pasca era kemerdekaan RI.
Di buku ini, Kwik menyoroti kesamaan pola merampok kekayaan alam Indonesia yang di masa penjajahan Belanda dilakukan oleh perusahaan dagang VOC lalu di masa kemerdekaan dilanjutkan oleh pemerintah penjajah Hindia Belanda.
Di era kemerdekaan, kekayaan alam dieksploitasi oleh sejumlah elite bangsa Indonesia yang dilindungi oleh pemerintahnya sendiri serta korporasi asing yakni perusahaan multinasional dan transnasional yang lebih dahsyat skala dan volume perampokannya.
Buku ini juga menyoroti permainan elite bangsa Indonesia dalam menyusun perundang-undangan dan kebijakan yang menguntungkan kepentingan mereka.
Di buku tersebut Kwik juga menyoroti liberalisasi yang menurutnya melanggar konstitusi, hancurnya sistem keuangan serta demokrasi yang kebablasan.
Sementara itu, buku berjudul Pikiran yang Terkorupsi adalah kumpulan esai ekonomi Kwik Kian Gie yang ditulis di harian Kompas dari 1999-2006.
Berisi dua bab, buku ini membahas persoalan korupsi di Indonesia, termasuk teknik-teknik korupsi yang sering dipakai para pelakunya.
Istilah 'Pikiran yang Terkorupsi' atau corrupted mind adalah istilah yang diciptakan Kwik Kian Gie di buku ini untuk menggambarkan betapa kuat dan berakarnya praktik-praktik korupsi di Indonesia.
Buku ini saling berkaitan dengan buku karya Kwik lainnya, Kebijakan Ekonomi Politik dan Hilangnya Nalar yang juga diterbitkan Penerbit Buku Kompas.
Semasa hidupnya, Kwik pernah menjadi menteri keuangan dan kepala KKSK, serta menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Di dunia pendidikan, Kwik merupakan pendiri Institut Bisnis Indonesia (IBI) yang kini telah bernama Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business) di Jakarta Timur.(*)
Matindas J Rumambi Soroti Banyaknya Temuan PPATK dalam Penyaluran Bansos |
![]() |
---|
Penampilan Tarian Pacu Jalur Gemparkan Istana, Presiden Prabowo Tertawa dan Ikut Bergoyang |
![]() |
---|
Anggota DPRD Sigi Enos Ajak Warga Kinovaro Teladani Semangat Bung Karno di HUT RI ke-80 |
![]() |
---|
DPD PDIP Sulteng Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Muharram Nurdin Serukan Teladani Pahlawan |
![]() |
---|
Donald Payung Mangawe Harap Masyarakat Palu Rasakan Makna Kemerdekaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.