Respons Mulyono Teman Jokowi Usai Dituding Bukan Alumni UGM hingga Dikaitkan dengan Calo Tiket

Peserta reuni alumni UGM bernama Mulyono akhirnya menanggapi tudingan yang menyebut dirinya sebagai calo tiket di terminal dan bukan

Editor: Lisna Ali
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
SOSOK MULYONO - Peserta reuni alumni UGM bernama Mulyono akhirnya menanggapi tudingan yang menyebut dirinya sebagai calo tiket di terminal dan bukan teman kuliah Jokowi. 

TRIBUNPALU.COM - Peserta reuni alumni UGM bernama Mulyono akhirnya menanggapi tudingan yang menyebut dirinya sebagai calo tiket di terminal dan bukan teman kuliah Jokowi.

Merespon hal itu, Mulyono tampak tertawa lepas.

Hal itu terekam melalui video di akun politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama pada hari Senin, (28/7/2025), 

Seperti diketahui, kemunculan Mulyono di reuni UGM menjadi sorotan.

Ia muncul mengaku sebagai teman dekat Jokowi.

Namun, setelah pernyataan itu Mulyono kini dituduh sebagai calo tiket di terminal dan bukan teman kuliah Jokowi.

Bahkan Mulyono disebut memiliki nama asli Wakidi.

Tuduhan ini diantaranya berasal dari seorang pengacara senior di Surakarta, Muhammad Taufiq. 

Didampingi Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama, Mulyono memberikan klarifikasinya. 

"Nah ini dia Pak Mulyono, yang dibilang sebagai calo tiket terminal, sampai Pak Taufiq itu pergi cari tahu ke terminal. Ternyata, dijawab sama orang terminal, saya tidak pernah melihat orang ini begitu dilihatkan foto. Karena mereka sedang fitnah-fitnah aja," kata Dian Sandi seperti dikutip dari Instagramnya yang tayang pada Senin (28/7/2025) via TribunJakarta.

Dian Sandi meminta Mulyono menjelaskan sedikit terkait dengan kegiatan yang dilakukannya selepas menamatkan kuliah. 

Selepas kuliah, Mulyono mengatakan dirinya merantau ke sejumlah wilayah di Indonesia.

"Saya selesai kuliah tuh langsung di Pulau Mentawai, dari Mentawai ya keliling lah sampai Maluku, Sulawesi, Papua dan terakhir di Jambi," ujarnya. 

Dian lalu bertanya kepada Mulyono apakah pernah menjadi calo tiket seperti yang dituduhkan. 

Mendengar pertanyaan itu, Mulyono tertawa lepas. 

"Ha..ha..ha.. Kalau beli (tiket) pernah pak," katanya diikuti dengan tawa. 

Sebelumnya, Mulyono juga sempat diwawancarai oleh awak media pada saat acara reunian terkait kesibukannya setelah lulus. 

Mulyono kala itu menjawab bahwa dirinya bekerja berpindah-pindah wilayah dari Sumatera, Maluku, Sulawesi hingga Papua. Terakhir, berpindah tempat ke Jambi. 

Ia mengaku sebagai pekerja swasta yang tidak pernah pensiun. 

"Saya kan orang swasta jadi enggak pernah pensiun. Saya kerja di bidang kehutanan, saya di lapangan seperti survey, inventarisasi area-area," pungkasnya seperti dikutip dari Kompas TV. 

Awal Dituduh Calo Terminal

Pengacara senior di Surakarta, Muhammad Taufiq mengklaim telah melakukan investigasi mengenai sosok yang mengaku sebagai Mulyono.

Ia mendapatkan informasi bahwa Mulyono bernama asli Wakidi. 

"Saya sudah investigasi, jadi saya sudah ketemu sama pentolan terminal, saya itu punya akses ke mana-mana karena maklum saya pernah menjadi anggota DPR termuda Surakarta dua periode dan komisi saya adalah komisi kesejahteraan rakyat membidangi antara lain, perguruan, tenaga kerja, pendidikan dan sebagainya. Singkat kata, saya sudah ketemu dan yang bersangkutan namanya adalah Wakidi," ujar Taufiq dikutip dari YouTube Hersubeno Point yang tayang pada Senin (28/7/2025).

Taufiq membongkar profesi sebenarnya yang dilakoni oleh Wakidi.

Wakidi ternyata bekerja sebagai calo tiket. 

"Itu (yang teriak) Madiun-madiun, Surabaya-surabaya, Sidoarjo-sidoarjo," kata Taufiq sembari menirukan suara teriakan yang biasa dilakukan calo terminal. 

"Wakidi bukan Mulyono, dia lima tahun yang lalu itu adalah calo tiket terminal, ada yang memang bagian dari bus. Tapi, kalau dia ini bebas (tak terikat)," tambahnya. 

Ia pun menantang kepada publik, terutama pihak yang pro terhadap Jokowi, untuk bisa membantah tuduhannya itu. 

"Silakan kalian bantah, kalian bantah, aku ini wong Solo, lahir di Solo menyelesaikan S1, S2, S3 di Solo. (Kuliah) UNS 11 Maret. Enggak usah didebat ijazah ku asli. Temen-temennya asli semua, ada semua. Kalau ditanya disertasi ya ngerti," pungkasnya.

Jokowi: Jangan Tambah Masalah

Sementara itu, saat ada celetukan mengenai nama Mulyono, Jokowi hanya tersenyum dan melontarkan gurauan, “Jangan nambah masalah lagi. Sudah, Hari Mulyono dimasalahin almarhum, ya tambah lagi Mas Mulyono,” yang disambut gelak tawa para peserta reuni.

Mulyono, yang mengaku sebagai teman satu angkatan Jokowi, menegaskan bahwa ia adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM yang bernama Mulyono.

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya dan Jokowi masuk ke Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980.

"Iya satu angkatan, dulu kan enggak ada kelas jadi masuknya bareng tahun 80," jelas Mulyono.

Menurutnya, pada saat itu, Fakultas Kehutanan belum membagi jurusan secara spesifik seperti yang terjadi saat ini.

"Dulu tidak ada jurusan. Saya Fakultas Kehutanan, cuma skripsinya saya mengambil bidang ekonomi, manajemen. Jadi tidak ada jurusan," tambahnya, melansir dari Kompas.com.

Mulyono juga menyebutkan bahwa Jokowi lulus lebih cepat darinya karena memiliki nilai akademik yang lebih baik.

"Saya lulus tahun 1987, wisuda bulan Februari. Iya, (lulusnya duluan Jokowi), iya Pak Jokowi nilainya memang lebih bagus daripada saya," ungkapnya.

Meskipun kini Jokowi menjadi sosok penting di Indonesia, Mulyono menekankan bahwa Jokowi tidak pernah melupakan teman-teman lamanya.

"Dia (Jokowi) selalu ingat kalau ketemu. Sebelum jadi pejabat ketemu pasti menyapa, saat jadi Wali Kota pun juga pernah ketemu menyapa," pungkas Mulyono.(*)

Artikel telah tayang di TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved