Hari Dharma Wanita Nasional Diperingati Setiap 5 Agustus, Begini Sejarahnya
Organisasi Dharma Wanita dibentuk pada masa pemerintahan Orde Baru, dengan tujuan awal mempererat hubungan kekeluargaan antaristri PNS.
TRIBUNPALU.COM - Setiap tanggal 5 Agustus, Indonesia memperingati Hari Dharma Wanita Nasional, momen penting bagi organisasi yang mewadahi istri Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Peringatan ini menjadi refleksi atas peran penting Dharma Wanita dalam mendukung tugas-tugas suami sebagai abdi negara serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa, terutama di bidang sosial, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.
Organisasi Dharma Wanita dibentuk pada masa pemerintahan Orde Baru, dengan tujuan awal mempererat hubungan kekeluargaan antaristri PNS.
Baca juga: Anak-anak Andre Taulany Hadir di Sidang Cerai, PA Tigaraksa Tegaskan Melanggar Aturan
Seiring waktu, Dharma Wanita berkembang menjadi wadah yang aktif dalam kegiatan sosial dan penguatan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Hari Dharma Wanita bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum untuk memperkuat solidaritas, kapasitas, dan kontribusi nyata organisasi dalam mendukung pembangunan nasional.
Peringatan Hari Dharma Wanita Nasional adalah untuk merayakan terbentuknya organisasi Dharma Wanita.
Dharma Wanita adalah organisasi yang terdiri dari para istri PNS dan bertujuan untuk mendukung tugas-tugas suami mereka serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 6 Agustus 2025: Cancer Beri Toleransi, Capricorn Perlu Beradaptasi
Peringatan Hari Dharma Wanita Nasional bertujuan untuk mengingat landasan awal terbentuknya organisasi Dharma Wanita.
Hari Dharma Wanita Nasional juga diperingati untuk memberikan ruang bagi perempuan untuk berhimpun, saling belajar dan mengembangkan diri.
Sejarah Hari Dharma Wanita Nasional
Dikutip dari situs resmi BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sejarah Dharma Wanita Persatuan berawal pada 5 Agustus 1974.
Saat itu organisasi para Isteri Pegawai Republik Indonesia pada masa Pemerintahan Orde Baru dibentuk dengan nama Dharma Wanita.
Organisasi ini didirikan oleh Ketua Dewan Pembina KORPRI saat itu, Amir Machmud, atas prakarsa Ibu Tien Soeharto sebagai Ibu Negara.
Pada waktu itu Dharma Wanita beranggotakan para Istri Pegawai Republik Indonesia, Anggota ABRI yang dikaryakan dan Pegawai BUMN.
Pada era Reformasi tahun 1998, organisasi wanita ini melakukan perubahan mendasar, tidak ada lagi muatan politik dari Pemerintah. Dharma Wanita menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang netral dari politik, Independen dan Demokrasi.
Nama Dharma Wanita kemudian berubah menjadi Dharma Wanita Persatuan, penambahan kata “Persatuan” disesuaikan dengan nama Kabinet Persatuan Nasional dibawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Perubahan organisasi ini tidak terbatas pada penambahan kata Persatuan namun juga berubah menjadi organisasi yang mandiri dan Demokrasi.
Pada Munas Luar Biasa (Munaslub) Dharma Wanita yang diselenggarakan pada tanggal 6 - 7 Desember 1999, seluruh rancangan Anggaran Dasar disahkan dan menetapkan Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan terpilih, Ny. Dr. Nila F. Moeloek.
Pokok-pokok perubahan organisasi Dharma Wanita yang ditetapkan pada Munaslub antara lain:
1) Nama organisasi berubah menjadi Dharma Wanita Persatuan;
2) Istilah Istri Pegawai Republik Indonesia diganti menjadi Istri Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia;
3) Penegasan sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak dibidang Pendidikan, Ekonomi dan Sosial Budaya;
4) Penegasan sebagai organisasi non politik;
5) Penerapan demokrasi dalam organisasi dalam organisasi (Ketua Umum dan Ketua pada Unsur Pelaksana dipilih secara Demokrasi).
Baca juga: Ingin Kuliah Gratis? Beasiswa Cendekia BAZNAS 2025 Sudah Dibuka
Tugas Dharma Wanita
Dharma Wanita memiliki tugas pokok sebagai berikut:
1) Membina anggota;
2) Memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan;
3) Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan;
4) Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak;
5) Meningkatkan kepedulian sosial;
6) Melakukan pembinaan mental dan spiritual anggota agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian serta berbudi pekerti luhur.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com
Hari Dharma Wanita Nasional 2025
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Hari Dharma Wanita Nasional
Dharma Wanita
Orde Baru
Polemik Kasus di SMA 5 Palu, Kepsek Diduga Punya Bekingan di Dinas, Oknum Guru Terlibat Pungli |
![]() |
---|
Sekda Morut Buka Rapat Kerja DWP 2025, Tekankan Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
Ketua DWP Palu Rahmawati Romy Siap Perkuat Peran Perempuan Lewat Program Nyata |
![]() |
---|
Rahmawati Romy Sandi Agung Resmi Jabat Ketua DWP Kota Palu |
![]() |
---|
DWP Banggai Komitmen Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.