Sulteng Hari Ini

Kemenag Sulteng Ajak Muslimat NU Perkuat Moderasi Beragama di Sulawesi Tengah

Sebagai organisasi perempuan Islam terbesar, Muslimat NU dinilai memiliki kekuatan sosial dan keagamaan yang mampu menanamkan nilai-nilai toleransi.

Editor: Regina Goldie
HANDOVER
MODERASI AGAMA - Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, mengajak Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperkuat peran strategis perempuan dalam gerakan moderasi beragama.  

TRIBUNPALU.COM - Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, mengajak Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperkuat peran strategis perempuan dalam gerakan moderasi beragama. 

Sebagai organisasi perempuan Islam terbesar, Muslimat NU dinilai memiliki kekuatan sosial dan keagamaan yang mampu menanamkan nilai-nilai toleransi, keseimbangan, dan perdamaian sejak dari lingkungan keluarga hingga masyarakat luas.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Junaidin, yang hadir mewakili Kakanwil untuk membuka kegiatan sekaligus menjadi narasumber dalam forum perempuan Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam paparannya, Junaidin menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia yang tertuang dalam dokumen “Asta Protas Kemenag RI”, yakni Membangun Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan.

Baca juga: Penguatan SDM Pokja Majelis Taklim, Upaya Kemenag Sulteng Perkuat Dakwah

“Moderasi beragama tidak dimaksudkan untuk memoderasi ajaran agama, melainkan cara kita beragama yang seimbang, adil, toleran, dan menolak kekerasan serta ekstremisme,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dari sisi agama, budaya, suku, dan pandangan, pendekatan moderasi beragama menjadi sangat krusial. Kementerian Agama memiliki tugas dan fungsi strategis dalam menjaga harmoni sosial dan kehidupan beragama. Oleh karena itu, penguatan moderasi menjadi bagian integral dari pelaksanaan tugas tersebut.

Lebih lanjut, Junaidin menyampaikan bahwa pengarusutamaan moderasi beragama tidak bisa hanya dilakukan oleh Kementerian Agama semata. Diperlukan sinergi lintas kementerian, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan, termasuk Muslimat NU sebagai mitra strategis.

Baca juga: Pemkab Parigi Moutong Minta Camat dan Kepala Desa Tutup Genangan Air Penyebab Malaria

“Muslimat NU sebagai organisasi perempuan Islam terbesar memiliki jaringan yang luas dan posisi yang sangat penting. Peran perempuan sangat vital, terutama dalam menanamkan nilai-nilai moderasi dari lingkup keluarga hingga ke masyarakat luas,” ujarnya.

Beberapa peran strategis Muslimat NU dalam mendukung moderasi beragama antara lain melalui: Pendidikan keagamaan berbasis keluarga, Pencegahan radikalisme melalui pendidikan ibu-anak, Pemberdayaan ekonomi umat dengan nilai-nilai Islam moderat, dan Advokasi hak-hak perempuan dalam bingkai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Baca juga: Taman Alun-alun Luwuk Rusak, Lampu dan Fasilitas Tidak Berfungsi

Junaidin juga menegaskan bahwa kolaborasi antara Kemenag dan Muslimat NU menunjukkan kesamaan visi, yaitu menjadikan agama sebagai kekuatan moral dalam membangun perdamaian dan keadilan.

“Moderasi beragama adalah strategi jangka panjang dalam merawat kebhinekaan dan membentuk karakter bangsa. Perempuan, khususnya dalam lingkup keluarga, adalah pilar penting dalam proses ini,” tegas Junaidin.

Kontribusi dalam Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama untuk memperluas gerakan moderasi beragama melalui pendekatan kolaboratif, khususnya bersama organisasi perempuan Islam seperti Muslimat NU. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved