Kapolda Sulteng Sebut Terduga Teroris yang Diamankan di Morowali Ingin Bergabung dengan MIT Poso
Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto, membenarkan adanya penangkapan 5 orang terduga teroris diamankan
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU.COM - Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto, membenarkan adanya penangkapan 5 orang terduga teroris diamankan Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Penangkapan 5 terduga teroris di Morowali itu dilakukan aparat kepolisian pekan lalu.
"Ya terjadi, memang ada minggu lalu, ada lima orang," kata Kapolda Lukman, Selasa (8/10/2019) sore.
Kapolda mengakui, mereka diindikasikan ingin bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso dan sekitarnya.
"Keterlibatannya, mau naik ke atas (hutan Poso)," kata Lukman.
Menurut Lukman, keterlibatan mereka ketahuan dari komunikasi via IT, yang jelas keterkaitannya.
Termasuk kegiatan-kegiatan mereka, barang bukti yang diketahui.
Kata Lukman, peran ke-5 terduga itu selain ingin bergabung ke MIT, juga membantu melaksanakan masalah amaliyah yang di atas gunung hutan Poso.
"Mereka ada yang dari Palu, ada yang dari Morowali, ada yang dari Makassar," ungkap Kapolda Lukman.
Di sisi lain, Operasi Tinombala, perburuan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah hutan Kabupaten Poso dan sekitarnya memasuki tahap ke-4.
Tahap ke-4 itu dimulai, pasca TNI-Polri memperpanjang waktu pelaksanaan Operasi Tinombala pada pekan lalu.
Diketahui, Operasi Tinombala tahap ke-3 berakhir pada 3 Oktober 2019.
"Operasi Tinombala, tahap ke-3 berakhir tanggal 3, tapi karena ini kepentingan negara juga kita perpanjang," kata Kapolda Sulteng Lukman Wahyu Harianto, selaku Ketua Satgas, Senin (7/10/2019) siang.
• Wapres JK Ancam Putus Listrik dan Air Bagi Warga yang Nekat Bangun Hunian di Zona Rawan Bencana
• Jusuf Kalla Sampaikan 3 Poin Penting dalam Rehab Pembangunan Pasca Bencana Sulteng
Namun kata Kapolda Lukman, perpanjangan masa operasi itu dilakukan dengan minimalisasi anggaran dan efisiensi jumlah pasukan.
Operasi Tinombala tahap ke-4 itu diperpanjang sampai Desember 2019 mendatang.