Virus Corona

Daftar Obat Antivirus yang Digunakan Sejumlah Dokter untuk Mengobati Covid-19

Berikut adalah daftar obat-obat yang dipilih untuk menangani pasien Covid-19.

pixabay
ILUSTRASI obat-obatan. Sebuah penelitian di Brazil yang menguji obat anti malaria klorokuin untuk pengobatan Covid-19 terpaksa dihentikan lebih awal. 

TRIBUNPALU.COM - Pandemi covid-19 masih terus mewabah di hampir seluruh penjuru dunia.

Pasien covid-19 semakin bertambah setiap harinya.

Saat ini WHO belum merekomendasikan satu obat pun yang pasti bisa menyembuhkan virus corona.

Namun para dokter dan peneliti mencoba dan menguji obat mana yang paling efektif untuk menyembuhkan Covid-19.

Sementara itu, daftar obat pilihan di bawah ini masih berada dalam tahap awal.

Artinya, standar emas data, yaitu uji klinis dengan plasebo "buta" dan kelompok terapi, masih sulit didapat.

Perlu diketahui, ada 3 metode penanganan virus corona, yaitu dengan obat untuk penyembuhan, vaksin sebagai pencegah, maupun terapi langsung.

Berikut ini adalah daftar obat antivirus yang digunakan sejumlah dokter di berbagai belahan dunia untuk mengobati virus corona.

Indonesia Ada 12.071 Kasus Positif Corona, Ini 10 Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

Viral Video Anggota DPRD Maluku Tengah Ngamuk & Lempar Mikrofon saat Rapat Penanganan Corona

1. Remdesivir

Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020 (Ulrich Perrey / POOL / AFP)

Perusahanan pengembang: Gilead Sciences Inc.

Remdesivir adalah obat eksperimental yang menargetkan bahan genetik yang disebut RNA dan dimaksudkan untuk menghentikan replikasi SARS-CoV-2.

Dicoba sebelumnya sebagai obat Ebola.

Berita Terbaru:

Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menyetujui penggunaan obat Remdesivir di bawah otorisasi darurat pada 1 Mei.

Persetujuan darurat berdasarkan hasil awal dari penelitian besar terkontrol plasebo yang dijalankan oleh pemerintah AS yang menunjukkan bahwa pasien yang diberikan remdesivir pulih lebih cepat daripada mereka yang mendapat plasebo.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved