KKB Papua

'Tembak, Ini yang Harus Kalian Lakukan', Panglima KKB Papua Keluarkan Perintah Serang TNI-Polri!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KKB Papua

TRIBUNPALU.COM - Dalam beberapa waktu belakangan, para pemimpin kelompok separatis di Papua mulai berani menampakan diri.

Melalui video yang disebarkan di media sosial, para pentolan KKB Papua tak henti-hentinya menebar teror.

Mereka bahkan terang-terangan mengirim pesan dan perintah untuk menyerang TNI-Polri.

Meski menyadari kurangnya kemampuan bertempur melawan TNI Polri, tapi KKB di Papua tetap saja bertindak nekat.

Baca juga: KKB Papua Kerahkan Pasukan Ular Beludak Serang TNI-Polri, Panglima Teroris Turun Tangan Langsung!

Dalam sebuah video yang beredar viral di jagat maya, komandan operasi KKB memerintahkan pasukan khusus untuk mendekati pos-pos keamanan yang ditempati TNI Polri.

Kepada para petempur yang diberi nama pasukan ular beludak, sang komandan memberikan satu perintah saja.

Perintah tersebut, yakni menembak siapa saja yang ditemukan pada target yang disasar.

"Tembak, tembak! Ini yang harus kalian lakukan untuk merebut kemerdekaan dari kolonial Indonesia."

Tak diketahui siapa komandan lapangan KKB yang berani-beraninya melontarkan pernyataan tersebut.

Tak diketahui pula sedang berada di wilayah mana sang komandan tersebut memberikan perintah yang mengerikan itu.

Baca juga: KKB Papua Tumbang! Niat Incar Pejabat Negara Tapi Malah Tewas Diterjang Peluru Sniper TNI

Namun dari deretan kalimat yang dilontarkannya, komandan tersebut tampak berapi-api memberikan arahan.

Mengenakan celana pendek dengan jaket loreng membalut tubuh, pria berjenggot itu berbicara dengan tangan yang terus diacungkan.

Ia tak henti-hentinya mengobarkan peperangan tanpa mempedulikan keselamatan anggotanya.

Selain memberikan perintah tembak di tempat, pasukan ular beludak juga dimandatkan untuk melakukan apa saja demi meraih kemerdekaan.

“Jangan takut pada TNI Polri yang memiliki fasilitas peperangan lebih dari yang dimiliki KKB. Meski senjatanya lebih canggih dari KKB, tapi penggunaannya tidak pada tempatnya,” katanya.

Halaman
123

Berita Terkini