TRIBUNPALU.COM, PALU - Senator Sulteng Abdul Rachman Thaha mendapat ancaman dari orang tak dikenal.
Ancaman itu disampaikan oleh Polisi yang diperintah oknum perwira untuk menghabisi karir Abdul Rachman Thaha.
Jika berhasil, Polisi itu mendapat jaminan karir dan kehidupan layak.
Abdul Rachman Thaha menyebutkan, Polisi yang mendapat tugas itu memberikan pengakuan langsung kepada dirinya.
“Saya mendapatkan informasi dari Polisi itu sendiri bahwa ada skenario dari orang tertentu mau menghabisi karier saya atau pun diri saya. Pengakuan ini saya akan bawa ke rapat kerja nanti bersama Kapolri untuk mempertanyakan apa motif mereka itu terhadap diri saya,” ucap pria yang tenar dengan akronim ART itu kepada via WhatsApp kepada TribunPalu.com, Sabtu (6/8/2022).
“Apa karena saya selama ini lantang dan keras untuk menyampaikan aspirasi rakyat atau memang ini ada juga ada muatan politisnya,” tutur anggota Komite I DPD RI tersebut menambahkan.
Baca juga: Senator ART Minta Aparat Hukum Usut Aktivitas Pengerukan Pasir Pantai Desa Teku Banggai
Abdul Rachman Thaha menilai, teror itu muncul karena ada penguasa di Sulteng yang merasa terganggu atas kritikan usaha ilegal dan berdampak pada kerugian daerah serta masyarakat.
“Tentunya informasi ini perlu saya tindaklanjuti karena mengandung ancaman. Tentu saya tidak tenang menjalankan aktivitas selaku anggota parlemen, ini saya akan kejar apa motif mereka terhadap diri saya,” ucap ART.
Informasi itu diperoleh ART dari seorang Polisi.
Polisi itu diajak oknum perwira yang pernah bertugas di Polres Poso bertemu di Kota Palu.
Hadir dalam pertemuan itu, beberapa pria yang disebut oleh oknum perwira itu adalah anggota Densus 88.
“Menurut orang yang memberi saya informasi, saya mau dihabisi. Tentu saya akan kejar dalangnya. Polisi yang memberikan informasi akan saya bersihkan nama dan upayanya,” tutur ART.
Baca juga: 13 Ekskavator Diamankan, Polisi Buru Pemodal Tambang Emas Ilegal di Buol dan Tolitoli
Kendati mendapat teror, Abdul Rachman Thaha tidak bergeming.
Bahkan, dia memastikan akan berhadapan dengan siapa saja yang mempermainkan potensi daerah untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.
“Ingat ya, nyawa saya d itangan Allah SWT, saya tidak akan pernah takut sedikit pun jika kepentingan masyarakat dan ummat,” ucap ART.(*)