Parimo Hari Ini

Budidaya Burung Walet di Tenggorokan Pulau Sulawesi, Hasil Panen Sarangnya Menggiurkan

Penulis: Zulfadli
Editor: Haqir Muhakir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sarang walet di Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. 

Laporan wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PARIGI - Budidaya sarang walet menjadi primadona terutama di kawasan pesisir pantai.

Hal itu menjadikan Indonesia sebagai penghasil sarang walet terbesar di dunia. 

Salah satu lokasi budidaya sarang walet yang dikunjungi Tim TribunPalu.com Selasa (20/2/2024) Siang, berada di Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. 

Lokasinya berjarak 89 Km dari Kota Palu, Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, dengan waktu tempuh sedikitnya 2 jam perjalanan. 

Baca juga: Ayam Panggang Madamba Legendaris Khas Biromaru, Disajikan dengan Uta Dada, Ketupat dan Sambal Ulek

Patokannya mudah, setelah melewati ikon Parigi Moutong yaitu jembatan Dolago, dari arah Kota Palu langsung belok kiri menuju komplek peternak burung walet. 

Memasuki area itu, akan disambut nyaringnya suara rekaman burung walet dari tiap gedung.

Suara ini sebagai umpan agar hewan bernama latin aerodramus fuciphagus tertarik masuk ke dalam gedung. 

Salah satunya gedung sarang walet milik Andi Ansar, terletak kurang lebih 3 km kearah timur dari jalan masuk menuju area komplek sarang walet. 

Baca juga: Dugaan Penjualan Hutan Adat Desa Toro Sigi, Bupati Irwan Lapatta Bentuk Tim Investigasi

Andi Ansar menjelaskan, di wilayah tersebut setidaknya terdapat 15 gedung walet dengan jarak berdekatan. 

Gedung milik Andi Ansar sendiri menurutnya dapat dipanen sebulan sekali. 

"Panen bisa sebulan sekali kalo ditempatku," ucap Andi Ansar yang juga kepala KUA Parigi Moutong. 

Pria berkulit sawo matang itu mengatakan, hasil panen per bulannya mencapai belasan juta rupiah.

"Sekali panen biasanya 1 Kg lebih, ya bisa lah untuk kasih sekolah anak," ucapnya. 

Baca juga: 7 TPS di Poso Masuk Rekomendasi PSU, Pemilih Terima 2 Surat Suara Sama

Harga belasan juta bukan tanpa alasan, karena Andi Ansar mengungkap 1 Kg sarang walet dihargai hingga Rp14 juta. 

Sekadar diketahui, jumlah saran walet Indonesia mencapai lebih dari 80 persen dari total produksi dunia.

Walet sarang putih atau aerodramus fuciphagus yang adalah jenis burung walet penghasil sarang. 

Di mana jenis ini merupakan burung endemik kawasan Asia Tenggara, sarangnya bisa dikonsumsi. 

Sehingga burung walet hanya dapat dijumpai serta dibudidayakan hanya di negara yakni, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam dan sekitarnya. 

Dari BPS tercatat nilai ekspor sarang burung walet Indonesia tembus US$17, 03 juta dengan volumea 1,505 ton pada 2021. (*)

Berita Terkini