Bawa Pasien ke Rumah Sakit Parimo

Warga Sidoan Parigi Moutong Pikul Pasien 4 Kilometer Menuju Titik Penjemputan

Penulis: Abdul Humul Faaiz
Editor: Regina Goldie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga Dusun Sija, Desa Sidoan Barat, Kecamatan Sidoan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, harus memikul seorang pasien sejauh empat kilometer menuju titik penjemputan kendaraan, Jumat (8/8/2025) sore.

aporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Sejumlah warga Dusun Sija, Desa Sidoan Barat, Kecamatan Sidoan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, harus memikul seorang pasien sejauh empat kilometer menuju titik penjemputan kendaraan, Jumat (8/8/2025) sore.

Akses jalan yang belum memadai membuat mobil tidak bisa masuk ke desa terpencil ini.

Satu-satunya pilihan adalah memanggul pasien melewati jalur berbatu, licin, dan menanjak.

Tandu darurat dibuat dari bambu dengan alas kasur tipis.

Baca juga: Bupati Buol Dorong Dunia Otomotif Jadi Bagian dari Pembangunan Daerah

Warga bergantian memikul agar perjalanan bisa terus berlanjut tanpa henti.

Perjuangan itu terekam dalam video yang diunggah anggota DPRD Parigi Moutong Fraksi PDIP, Arpan Sahar Lamadinra, sekitar pukul 16.00 Wita.

“Lihat saja orang sakit dari Sija ini. Beginilah setiap kali ada warga yang sakit,” ujar Arpan di lokasi.

Dalam foto yang diambil di tengah perjalanan, tampak warga berjalan beriringan di jalan tanah bercampur batu.

Di bahu mereka, tandu bambu bergoyang menembus rute sempit di antara pepohonan.

Sesampainya di titik penjemputan, pasien langsung dipindahkan ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Sulit Akses Jalan, Warga Sidoan Parimo Gotong Royong Tandu Pasien ke Rumah Sakit

Menurut Arpan, kondisi ini kerap terjadi di Sidoan Barat.

Warga tidak punya pilihan selain gotong royong memikul pasien saat keadaan darurat.

“Kalau jalannya bagus, mobil bisa jemput langsung di rumah. Tidak perlu pikul sejauh ini,” tegasnya.

Ia menilai pemerintah perlu segera membenahi infrastruktur jalan agar warga pedalaman mendapat akses kesehatan yang layak.

Baca juga: Bupati Delis: Sinergi dengan APH dan Masyarakat Kunci Berantas Korupsi

“Di balik indahnya alam pedalaman, masyarakat kami masih berjuang dengan minimnya akses. Sudah saatnya suara mereka didengar,” kata Arpan.

Ia juga menegaskan bahwa hak atas fasilitas dasar seharusnya setara, baik di kota maupun pedalaman.

“Jalan yang mulus, listrik stabil, dan fasilitas memadai adalah hak setiap warga,” pungkasnya. (*)

Berita Terkini