5 Kunci Jawaban Tugas Refleksi Modul Pedagogik Guru Fikih PPG Kemenag 2025 Batch 3
5 Kunci Jawaban Tugas refleksi Modul Pedagogik Guru Fikih PPG Kemenag 2025 Batch 3.
TRIBUNPALU.COM - 5 Kunci Jawaban Tugas refleksi Modul Pedagogik Guru Fikih PPG Kemenag 2025 Batch 3.
Saat ini, tahapan PPG Kemenag 2025 untuk guru Fikih adalah melaksanakan Pembelajaran Mandiri dengan mempelajari Modul Pedagogik yang terdiri dari 8 topik.
Dalam Modul Pedagogik, ada sejumlah tugas yang perlu dikerjakan, di antaranya Tugas Refleksi. Tugas ini dapat bapak/ibu guru PAI kerjakan setelah menyelesaikan Tugas Mandiri.
Tugas Refleksi dikerjakan dalam bentuk word, kemudian copy paste di Learning Management System (LMS).
Adapun tugas yang diminta adalah:
- Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!
- Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!
- Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari!
- Uraikan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!
- Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!
Bapak/ibu guru Fikih yang kesulitan mengerjakan Tugas Refleksi Modul Pedagogik dapat menggunakan artikel ini sebagai referensi.
Inilah contoh Tugas Refleksi pada Modul Pedagogik untuk guru Fikih yang mengikuti PPG Kemenag 2025 batch 3 dikutip dari hanapibani.com, scribd, dan sumber lainnya:
A. Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik PPG Fikih
1. Materi yang Menarik dan Deskripsinya
Materi: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning - PjBL)
Materi ini menarik karena memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan kolaboratif, berpikir kritis, serta tanggung jawab terhadap tugas nyata. Dalam konteks pembelajaran Fikih, PjBL dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema seperti "Pengelolaan Zakat di Lingkungan Sekitar" atau "Simulasi Praktik Haji".
2. Analisis Implementasi/Penerapan Materi
Penerapan PjBL dalam pembelajaran Fikih memungkinkan peserta didik untuk:
- Mengkaji dalil dan hukum tentang zakat atau haji.
- Merancang proyek berupa kampanye kesadaran zakat di sekolah/madrasah.
- Membuat simulasi penyelenggaraan ibadah haji lengkap dengan rukun dan syaratnya.
Dengan PjBL, siswa tidak hanya memahami teks fikih, tetapi juga mengalami langsung nilai-nilainya dalam kehidupan nyata.
Baca juga: 5 Kunci Jawaban Tugas Mandiri Modul Pedagogik Guru Fikih PPG Kemenag 2025 Batch 3
3. Pengalaman Praktis
Saat mengajar materi zakat, saya pernah meminta siswa membuat proyek berupa "Zakat Sekolah". Mereka membuat poster, melakukan wawancara dengan tokoh agama, dan membuat video edukatif.
Hasilnya sangat positif: siswa lebih antusias dan diskusi menjadi hidup. Mereka juga mulai melihat bahwa zakat bukan sekadar teori, tapi praktik sosial yang menyentuh kehidupan sekitar.
4. Tantangan dan Hikmah yang Didapatkan
Tantangan:
- Fasilitas sekolah yang terbatas untuk akses teknologi.
- Kurangnya pengalaman siswa dalam kerja tim dan manajemen waktu.
- Keterbatasan waktu dalam kurikulum yang padat.
Hikmah:
- Siswa mampu menyelesaikan proyek dengan kreativitas meskipun sarana terbatas.
- Guru belajar menjadi fasilitator, bukan hanya penyampai materi pembelajaran.
- Proses ini membentuk karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan.
5. Rencana Aksi Penerapan
Rencana aksi untuk menerapkan PjBL dalam pembelajaran Fikih:
a. Pemilihan Tema
Memilih tema "Simulasi Manasik Haji untuk Siswa"
b. Pembentukan kelompok
Membagi siswa dalam tim: dokumentasi, materi, perlengkapan, dan pembimbing
c. Perencanaan Proyek
Setiap tim membuat rencana kerja dan target hasil
d. Pelaksanaan
Simulasi manasik dilakukan secara langsung di lapangan sekolah
e. Presentasi & Refleksi
Siswa mempresentasikan hasil proyek dan refleksi nilai ibadah yang dipelajari
f. Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan pemahaman materi Fikih
B. Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik PPG Fikih
Refleksi dan Rencana Aksi Penerapan Deep Learning dalam Pembelajaran Fikih
1. Materi Topik 4: Deep Learning dalam Pembelajaran
Topik 4 membahas pendekatan pembelajaran berbasis Deep Learning, yang berfokus pada tiga aspek penting: mindful learning (pembelajaran yang penuh kesadaran), meaningful learning (pembelajaran yang bermakna), dan joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan).
Pendekatan ini bertujuan agar peserta didik tidak sekadar menghafal, melainkan memahami secara mendalam serta mampu mengaitkan ilmu yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Dalam pembelajaran Fikih, pendekatan ini sangat penting untuk menanamkan kesadaran beragama dan pemahaman yang reflektif terhadap hukum-hukum Islam.
2. Analisis Implementasi Materi Deep Learning dalam Pembelajaran Fikih
Implementasi di Kelas Fikih:
Topik: Thaharah (bersuci)
- Guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan kisah nyata tentang pentingnya bersuci dalam kehidupan sehari-hari.
- Siswa kemudian diminta merefleksikan pengalaman pribadi terkait praktik bersuci.
- Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi makna spiritual bersuci, bukan hanya tata caranya.
- Di akhir, siswa membuat jurnal refleksi yang berisi pemahaman mereka tentang pentingnya bersuci dari perspektif akidah dan kebersihan fisik.
3. Pengalaman Praktis Pendukung/Tidak Mendukung
Pengalaman Mendukung:
Ketika mengajarkan materi Puasa, saya meminta siswa untuk membuat refleksi pribadi tentang makna puasa bagi kehidupan mereka. Hasilnya sangat beragam dan mendalam: ada yang merasa puasa melatih kesabaran, ada yang belajar empati terhadap orang miskin. Ini menunjukkan bahwa deep learning bisa mendorong siswa menyerap nilai-nilai Fikih secara mendalam.
Pengalaman Kurang Mendukung:
Di lain waktu, ketika membahas warisan (mawaris), saya fokus pada rumus dan pembagian matematika saja, tanpa membahas filosofi keadilannya dalam Islam. Akibatnya, siswa merasa bingung dan menganggap pelajaran Fikih hanya soal hitungan rumit, bukan nilai.
4. Tantangan dan Hikmah (Lesson Learned)
Tantangan:
- Siswa terbiasa dengan hafalan, kurang terbiasa diajak berpikir reflektif.
- Waktu terbatas untuk menggali makna materi lebih dalam.
- Guru harus kreatif merancang aktivitas pembelajaran yang mampu menggugah makna, bukan hanya menyampaikan konten.
Hikmah:
- Deep learning mendorong pembelajaran yang menyentuh hati dan membentuk karakter siswa.
- Guru menjadi lebih sadar pentingnya pendekatan nilai dan spiritualitas dalam mengajarkan Fikih.
- Refleksi siswa bisa menjadi alat evaluasi baru yang memperkaya proses belajar mengajar.
5. Rencana Aksi Penerapan Deep Learning dalam Pembelajaran Fikih
Rencana Aksi Pembelajaran Fikih (Materi: Adab Menjaga Kebersihan dan Bersuci):
Nomor | Langkah Rencana | Aksi |
1 | Pemilihan Materi Materi | Adab Menjaga Kebersihan dan Bersuci |
2 | Penerapan Mindful Learning | Siswa diajak merenungkan pentingnya bersuci dalam kehidupan sehari-hari, melalui tayangan kisah atau praktik langsung |
3 | Penerapan Meaningful Learning | Diskusi tentang kaitan bersuci dengan iman, kesehatan, dan hubungan sosial. Siswa menulis jurnal refleksi pribadi |
4 | Penerapan Joyful Learning | Menggunakan media interaktif (video animasi, kuis online) dan permainan peran simulasi wudhu/mandi wajib |
5 | Evaluasi | Refleksi tertulis dan diskusi kelompok tentang makna spiritual dari praktik bersuci dalam kehidupan sehari-hari |
C. Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik PPG Fikih
1. Materi yang Menarik dan Deskripsi
Materi yang menarik bagi saya adalah Pendekatan Deep Learning. Konsep ini menekankan pembelajaran yang mendalam dan bermakna, bukan sekadar hafalan. Ada tiga pilar utama:
- Mindful Learning: pembelajaran penuh kesadaran, peserta didik diajak berpikir kritis dan reflektif.
- Meaningful Learning: materi dikaitkan dengan kehidupan nyata sehingga siswa memahami makna di balik setiap konsep.
- Joyful Learning: proses belajar yang menyenangkan agar siswa terlibat aktif tanpa merasa terbebani.
Pendekatan ini relevan dalam pembelajaran fikih, karena fikih tidak hanya ilmu hukum, tetapi juga praktik yang hidup dan membentuk karakter.
2. Analisis Implementasi/Penerapan
Dalam pembelajaran fikih, pendekatan Deep Learning bisa diterapkan misalnya pada materi thaharah (bersuci) atau ibadah sehari-hari.
- Mindful: siswa diajak merenungkan hikmah wudhu dan kaitannya dengan kebersihan diri.
- Meaningful: guru menghubungkan materi thaharah dengan kondisi nyata, misalnya bagaimana cara bersuci saat air terbatas.
- Joyful: pembelajaran dilakukan dengan simulasi praktik wudhu, tayamum, atau role-play tentang kondisi nyata di lapangan.
Penerapan ini membantu siswa tidak hanya menghafal syarat dan rukun, tetapi juga menginternalisasi nilai spiritual dan sosial dari ibadah.
3. Pengalaman Praktis
Saya pernah mencoba mengajarkan materi shalat berjamaah dengan metode diskusi dan praktik langsung. Siswa terlihat lebih paham ketika mereka diberi peran menjadi imam, makmum, atau muazin, dibanding hanya mencatat teori.
Namun, tantangannya ada siswa yang cenderung pasif jika hanya mendengarkan. Dari sini saya menyadari bahwa pendekatan bermakna dan menyenangkan membuat mereka lebih antusias dan mengingat lebih lama.
4. Tantangan dan Hikmah
Tantangan:
- Waktu pembelajaran terbatas, sementara praktik membutuhkan alokasi lebih banyak.
- Perbedaan kesiapan siswa, ada yang cepat paham, ada yang perlu pengulangan.
- Ketersediaan sarana (misalnya tempat wudhu atau alat peraga) kadang tidak memadai.
Hikmah (Lesson Learn):
- Pembelajaran bermakna lebih efektif daripada ceramah monoton.
- Keterlibatan aktif siswa membuat materi fikih lebih melekat.
- Guru perlu kreatif mengaitkan hukum fikih dengan realitas kehidupan mereka sehari-hari.
5. Rencana Aksi
Untuk ke depan, saya akan:
- Merancang RPP Fikih berbasis Deep Learning, dengan memadukan mindful, meaningful, dan joyful learning.
- Menggunakan metode praktik, simulasi, dan studi kasus agar siswa bisa menghubungkan teori fikih dengan pengalaman nyata.
- Menyediakan alat peraga sederhana (poster alur wudhu, video singkat, atau role-play) agar pembelajaran lebih interaktif.
- Membagi kelompok belajar agar siswa yang cepat paham bisa membantu temannya.
- Memberikan refleksi di akhir pembelajaran agar siswa dapat menyadari hikmah ibadah yang mereka pelajari.
D. Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik PPG Fikih
1. Materi yang Paling Menarik dan Menginspirasi
Materi yang paling menarik dalam modul ini adalah Pedagogical Content Knowledge (PCK). Pengetahuan tentang TPACK, yang menekankan keseimbangan antara Pengetahuan Teknologi (TK), Pengetahuan Pedagogi (PK), dan Pengetahuan Konten (CK), sangat relevan dengan tantangan pembelajaran saat ini.
Saya menyadari bahwa pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran tidak hanya sekadar menggunakan alat digital, tetapi juga tentang bagaimana teknologi dapat memperkaya metode pengajaran dan mendukung pemahaman siswa.
2. Implementasi TPACK dalam Pembelajaran
TPACK dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan:
- Memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, seperti simulasi interaktif, video pembelajaran, atau platform kolaborasi daring.
- Menggunakan metode pembelajaran aktif seperti blended learning, flipped classroom, dan pembelajaran berbasis proyek.
- Memastikan bahwa penggunaan teknologi mendukung materi pelajaran agar membantu siswa memahami konsep lebih baik.
Sebelumnya, saya lebih banyak menggunakan metode konvensional dalam mengajar. Namun, setelah mempelajari TPACK, saya termotivasi untuk mengeksplorasi dan mengintegrasikan berbagai strategi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, bukan sekadar menjadikan tambahan dalam kelas.
3. Pengalaman Praktis yang Relevan
Saya pernah mengalami tantangan dalam mengajarkan konsep abstrak kepada siswa. Sebelum mempelajari TPACK, saya mungkin hanya mengandalkan penjelasan verbal dan contoh-contoh sederhana yang terkadang sulit dipahami sepenuhnya oleh siswa.
Ketika saya mulai mengintegrasikan simulasi visual atau video interaktif yang melibatkan peningkatan pemahaman siswa secara signifikan. Mereka lebih mudah memahami konsep yang kompleks melalui representasi visual dan interaktif. Pengalaman ini memperkuat keyakinan saya bahwa pendekatan TPACK benar-benar dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
4. Tantangan dan Hikmah (Lesson Learned)
Beberapa tantangan dalam menerapkan TPACK di kelas antara lain:
- Ketersediaan dan Aksesibilitas Teknologi: Memastikan semua siswa memiliki akses ke perangkat yang memadai dan koneksi internet yang stabil.
- Kurva Pembelajaran: Menguasai berbagai teknologi memerlukan waktu dan latihan tambahan bagi guru dan siswa.
- Integrasi yang Bermakna: Memastikan bahwa teknologi benar-benar mendukung tujuan pembelajaran dan bukan sekadar pengganti metode konvensional.
- Pengembangan Konten: Membuat atau memilih materi pembelajaran berbasis teknologi memerlukan perencanaan dan persiapan yang berbeda dari teks konvensional.
Dari tantangan ini, saya belajar bahwa perencanaan yang matang dan dukungan teknis berkelanjutan sangat penting untuk keberhasilan implementasi TPACK. Selain itu, fleksibilitas dalam menghadapi kendala dan kemauan untuk terus belajar adalah kunci. Keseimbangan antara teknologi, pedagogi, dan konten harus selalu diperhatikan agar pembelajaran tetap efektif dan bermakna bagi siswa.
5. Langkah untuk Implementasi di Kelas
Untuk menerapkan TPACK secara efektif, saya menyusun rencana aksi berikut:
Tahap 1: Perencanaan
- Mengidentifikasi teknologi yang sesuai dengan materi ajar.
- Menyusun sumber belajar digital seperti video, simulasi, dan kuis interaktif.
- Merancang aktivitas pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi.
Tahap 2: Implementasi
- Menggunakan model blended learning untuk menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka.
- Menerapkan metode flipped classroom, di mana siswa mempelajari materi secara mandiri di rumah dan diskusi di kelas.
- Mendorong siswa untuk menggunakan alat digital dalam menyelesaikan tugas dan proyek.
Tahap 3: Evaluasi dan Refleksi
- Mengumpulkan umpan balik siswa terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
- Menganalisis hasil belajar siswa untuk melihat pengaruh integrasi teknologi.
- Merefleksi pengalaman mengajar dan mengidentifikasi area untuk perbaikan di masa mendatang.
Indikator Keberhasilan:
- Keterlibatan siswa yang lebih aktif dalam proses pembelajaran.
- Penggunaan teknologi yang lebih strategis dan efektif dalam proses belajar mengajar.
- Peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan.
E. Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik PPG Fikih
1 . Materi yang Paling Menarik dan Menginspirasi
Salah satu materi yang menarik bagi saya dalam modul pedagogik Fikih adalah Pendekatan Pembelajaran Berbasis Deep Learning (Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning). Pendekatan ini menekankan bahwa pembelajaran seharusnya tidak berhenti pada hafalan, tetapi membawa peserta didik pada pemahaman yang mendalam, bermakna, dan menyenangkan.
Dalam konteks pembelajaran fikih, pendekatan ini sangat relevan, karena fikih bukan sekadar kumpulan hukum, melainkan pedoman hidup yang perlu dipahami secara utuh dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Implementasi dalam Pembelajaran
Implementasi pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran fikih dapat diterapkan, misalnya, pada materi thaharah (bersuci). Pada aspek mindful learning, peserta didik diajak merenungkan pentingnya bersuci, bukan hanya secara ritual tetapi juga sebagai bagian dari menjaga kesehatan dan kebersihan.
Pada aspek meaningful learning, guru mengaitkan materi dengan situasi nyata, seperti bagaimana bersuci saat air terbatas atau dalam kondisi perjalanan. Sedangkan pada aspek joyful learning, pembelajaran dikemas dengan praktik langsung, simulasi, atau permainan peran, sehingga siswa terlibat aktif dan menikmati proses belajar.
3. Pengalaman Praktis yang Relevan
Pengalaman praktis yang pernah saya alami adalah ketika mengajarkan materi shalat berjamaah. Awalnya saya menggunakan metode ceramah, tetapi siswa terlihat kurang antusias. Kemudian saya ubah strategi dengan meminta siswa melakukan praktik shalat berjamaah, ada yang berperan sebagai imam, makmum, dan muazin.
Hasilnya, mereka lebih bersemangat, merasa tertantang, dan memahami tata cara serta hikmah berjamaah dengan lebih baik. Dari pengalaman ini saya menyadari bahwa pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan jauh lebih efektif dibandingkan sekadar menyampaikan teori.
4. Tantangan dan Hikmah (Lesson Learned)
Meski demikian, terdapat beberapa tantangan. Pertama, keterbatasan waktu sering kali membuat guru kesulitan mengatur porsi antara teori dan praktik. Kedua, perbedaan kesiapan siswa juga menjadi kendala, ada yang cepat menangkap materi, sementara yang lain butuh pengulangan.
Ketiga, fasilitas pembelajaran kadang tidak memadai, seperti keterbatasan ruang praktik atau alat peraga. Namun, dari tantangan ini saya mendapat hikmah bahwa guru harus kreatif mencari cara agar pembelajaran tetap berjalan efektif. Saya juga belajar bahwa keterlibatan aktif siswa sangat menentukan keberhasilan pembelajaran fikih.
5. Langkah untuk Implementasi di Kelas
Sebagai rencana aksi, saya berkomitmen untuk menyusun RPP Fikih yang berbasis Deep Learning. Saya akan memadukan pembelajaran sadar, bermakna, dan menyenangkan dengan berbagai strategi, seperti praktik langsung, studi kasus, diskusi kelompok, dan penggunaan media sederhana yang menarik.
Saya juga akan membiasakan refleksi di akhir pembelajaran, agar siswa tidak hanya menguasai tata cara ibadah, tetapi juga memahami nilai dan hikmah di baliknya. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran fikih dapat membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual dan keterampilan hidup yang aplikatif.
*) Disclaimer:
- Contoh Tugas Refleksi pada Modul Pedagogik mulai dari topik 1-8 dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru Fikih yang mengikuti PPG Kemenag 2025 batch 3 untuk mengerjakan di LMS Kemenag.
- Beberapa contoh Tugas Refleksi pada Modul Pedagogik merupakan hasil olah AI, bapak/ibu guru PAI dapat memodifikasi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik Fikih Topik 1-8, PPG Kemenag 2025
Soal dan Kunci Jawaban PTS Informatika Kelas 7 Semester 1 Kurikulum Merdeka 2025 |
![]() |
---|
Soal dan Kunci jawaban PTS PAI Kelas 8 Semester 1, Bab Inspirasi Al-Qur'an |
![]() |
---|
Mengaku Korban, Ustaz Khalid Basalamah Serahkan Rp9,2 Miliar ke KPK dalam Kasus Kuota Haji |
![]() |
---|
5 Kunci Jawaban Tugas Mandiri Modul Pedagogik Guru Fikih PPG Kemenag 2025 Batch 3 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PPG Daljab 2025 Mapel Fikih Modul Pedagogik Topik 1 dan 2 : PBL dan PjBL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.