Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Beri Pelatihan Diversifikasi Produk Kompos di Badung

Corporate Secretary BRI, Dhanny, mengatakan pelatihan ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan pengurus inti, operator, dan penyuluh TPS3R.

Editor: Imam Saputro
BRI Peduli
BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’ dilakukan melalui Pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu Produk Pupuk Kompos yang berlangsung di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Pudak Mesari, Badung, Provinsi Bali. 

TRIBUNPALU.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melalui program BRI Peduli “Yok Kita Gas” menggelar pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu Produk Pupuk Kompos di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Pudak Mesari, Badung, Bali, Sabtu, akhir Agustus 2025 lalu.

TPS3R merupakan fasilitas pengolahan sampah komunal berbasis prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari komunitas Petani Muda Keren dengan peserta pengurus dan anggota TPS3R Pudak Mesari.

Fokus kegiatan diarahkan pada peningkatan kapasitas pengelolaan sampah organik menjadi kompos bernilai tambah.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, mengatakan pelatihan ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan pengurus inti, operator, dan penyuluh TPS3R dalam menghasilkan pupuk kompos berkualitas.

“Pelatihan ini bermanfaat untuk menjawab tantangan kelembagaan TPS3R, yaitu bagaimana mengubah paradigma dari sekadar unit pengelolaan sampah menjadi sentra inovasi berbasis ekonomi sirkular,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

Dhanny menegaskan diversifikasi produk tidak hanya meningkatkan mutu pupuk, tetapi juga membuka peluang ekonomi dengan memperluas nilai jual produk kompos.

Ia menyebut TPS3R Pudak Mesari berpotensi mengembangkan pupuk organik cair, pupuk granul, hingga media tanam siap pakai untuk kebutuhan pertanian, perkebunan, dan urban farming.

“Ini adalah bentuk upaya nyata BRI dalam mengatasi persoalan sampah dan menjadi kolaborasi nyata BRI dengan berbagai pihak terkait, agar pengelolaan sampah dan diversifikasi produk pupuk kompos bisa membawa dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian desa,” imbuh Dhanny.

Usai pemaparan materi, peserta langsung mempraktikkan pembuatan kompos di lokasi produksi.

Mereka juga mempelajari penggunaan mesin untuk mempercepat dan mempermudah proses produksi pupuk kompos secara efisien.

Produk kompos yang dihasilkan dari pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas tanah, mengurangi erosi, serta mendukung sistem pertanian berkelanjutan.

Selain itu, pengolahan bahan organik lokal dinilai dapat menekan limbah dan polusi.

Pemateri Petani Muda Keren, A.A. Gede Agung Wedhatama P., menyebut pelatihan ini penting untuk memperkenalkan inovasi dan variasi produk pupuk kompos kepada masyarakat.

“Harapannya kolaborasi kami dengan BRI dalam pelatihan ini nantinya dapat diimplementasikan oleh peserta terutama tentang berbagai teknik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kompos yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” kata Gede.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved