Guru Olahraga di NTT Pukul Siswa SD karena Tak Ikut Geladi Upacara, Korban Meninggal Dunia

Guru olahraga berinisial YN (51) yang diduga memukul murid kelas lima bernama Rafi To (10) hingga meninggal dunia.

Editor: Imam Saputro
nova.grid.id
ILUSTRASI- Tak ikut geladi upacara, seorang siswa SD dipukul guru olahraga dan berujung kematian. 

“Kegiatan penganiayaan ini terjadi saat korban bersama sembilan temannya dikumpulkan oleh saudara YN karena tidak melaksanakan gladi upacara hari Sabtu dan tidak masuk sekolah minggu,” ungkapnya.

Dalam kondisi emosi, YN kemudian mengambil batu dan memukul kepala korban empat kali, serta memukul sembilan murid lainnya.

“Korban saat itu mengeluh sakit dan pulang. Keesokan harinya ia demam tinggi dan menceritakan penganiayaan yang dialaminya kepada Sarlina Toh, yang selama ini merawatnya,” tambahnya.

Seorang pemuda bernama Yogi, asal Kota Pagaralam, Sumatera Selatan tewas dengan luka tikaman di dada. Ia duga tewas setelah ditikam oleh Okta, warga asal Kabupaten Lahat. Peristiwa nahas itu terjadi diduga lantaran keduanya terlibat cekcok karena rebutan perempuan pemandu karaoke.
Seorang pemuda bernama Yogi, asal Kota Pagaralam, Sumatera Selatan tewas dengan luka tikaman di dada. Ia duga tewas setelah ditikam oleh Okta, warga asal Kabupaten Lahat. Peristiwa nahas itu terjadi diduga lantaran keduanya terlibat cekcok karena rebutan perempuan pemandu karaoke. (Kompas.com)

Korban semakin lemah hingga akhirnya meninggal dunia pada Kamis (2/10/2025) pukul 18.00 WITA di pangkuan kerabatnya,Margarita Tanaem.

Jenazah dimakamkan pada Minggu (5/10/2025) di pemakaman umum Desa Poli.

Merasa kematian korban tidak wajar, Sarlina kemudian melapor ke Polsek Boking pada Kamis (9/10/2025).

Penyidik Polsek Boking dan Satuan Reskrim Polres TTS segera melakukan pemeriksaan saksi, olah TKP, serta gelar perkara.

Polisi mengatakan kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat, 26 September 2025 sekira pukul 12.00 WITA, di halaman sekolah.

Saat itu, YN mengumpulkan RT dan sembilan teman sekelasnya karena tidak mengikuti gladi upacara yang dijadwalkan pada Sabtu dan tidak masuk sekolah pada Minggu.

Dalam insiden tersebut, YN mengambil batu dan memukul kepala RT sebanyak empat kali.

Selain RT, beberapa teman lainnya juga menjadi korban pemukulan menggunakan batu.

Akibat penganiayaan tersebut, pada Sabtu (27/9/2025), RT tidak masuk sekolah karena mengalami demam tinggi.

Dia mengungkapkan kepada bibinya, kepalanya dipukul menggunakan batu oleh YN, yang merupakan guru olahraga.

Kemudian pada Senin (29/9/2025), RT mengalami demam kembali dan merasakan sakit kepala hebat. 

Bibi RT memeriksa kepalanya dan menemukan adanya bengkak serta memar.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved