Sempat Viral, Agam Rinjani Raih Penghargaan Internasional Medali Kofi Annan
Medali Kofi Annan diberikan kepada individu atau organisasi yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam memperjuangkan hak asasi manusia
TRIBUNPALU.COM - Abdul Haris Agam yang akrab disapa Agam Rinjani baru saja meraih Medali Kofi Annan.
Hal tersebut terungkap dalam postingan Silverius Onte di akun Instagram @ontesilverius.
Ia turut menandai Instagram @Agam_rinjani.
Silverius Onte adalah aktivis pelestarian lingkungan dari Kendari, Sulawesi Tenggara, yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Yayasan IAR Indonesia dan menjadi Penasihat Utama di Kementerian Kehutanan RI.
Ia tokoh senior di bidang konservasi dan lingkungan hidup, serta aktif dalam memperjuangkan pengakuan dan percepatan perizinan hutan adat.
"Hari ini saya jadi saksi, penyerahan medali Kofi Annan kepada @agam_rinjani.
Penyerahan dilakukan di pavilion Indonesia di Belem dalam rangkaian COP 30, oleh Global ESG Institute, Brazil.
Baca juga: Viral Aksi Agam, Guide Gunung Rinjani yang Evakuasi Jasad Juliana Marins, Tuai Pujian
Medali itu adalah medali yang prestisius diberikan karena Agam Rinjani dianggap memperlihatkan rasa kemanusiaan yang tinggi.
“Ini pelajaran yang luar biasa, ketika kita dipertontonkan orang-orang yang semakin mementingkan diri sendiri, Agam memberikan contoh bahwa masih ada orang yang rela berkorban untuk sesama.” ungkap Paola Comin, Director of International Relationship Global ESG Institute.
Sementara dalam sambutannya Agam mengucapkan terima kasih atas pemberian medali.
“Ini kehormatan sekaligus tanggungjawab yg besar bagi saya.”
Disamping itu Agam juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Menhut @rajaantoni yang memberikan kesempatan Agam berkunjung ke Brazil dan ikut dalam COP 30.
Diketahui, Medali Kofi Annan adalah sebuah penghargaan internasional yang diberikan untuk menghormati kontribusi luar biasa dalam bidang perdamaian, diplomasi, kemanusiaan, dan tata kelola global, sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Kofi Annan.
Kofi Annan merupakan Sekretaris Jenderal PBB (1997–2006) dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian.
Medali Kofi Annan diberikan kepada individu atau organisasi yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam menyelesaikan konflik, memperjuangkan hak asasi manusia, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dunia.
Penghargaan ini dikeluarkan oleh yayasan, institusi internasional, atau organisasi yang menjalankan program berdasarkan warisan pemikiran Kofi Annan.
Medali ini bersifat simbolis dan sangat prestisius.
Bukan sekadar penghargaan fisik, tetapi simbol pengakuan atas kontribusi global yang berpengaruh luas, terutama dalam isu perdamaian, demokrasi, tata kelola pemerintahan, dan solidaritas kemanusiaan.
Sosok Agam Rinjai
Agam Rinjani putra asli Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ia lahir 22 Desember 1988 dan menghabiskan masa kecilnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar.
Lingkungan keras yang memaksa dirinya tumbuh cepat dan mandiri.
Dulu dikenal dengan julukan “Ucok”, ia mengganti namanya sebagai penghormatan setelah wafatnya ayahnya.
Agam lulusan S1 Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin (Unhas)
Kini, Agam menetap di Sembalun, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, 3 Kali Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter
Dia tinggal di sebuah rumah kayu ukuran 4x3 meter.
Rumah itu dibangun di tanah milik seniornya, anak Mapala Aranyacala.
Agam berprofesi sebagai pemandu wisata gunung, khususnya di jalur Rinjani.
Ia dikenal piawai mengelola logistik, menjejak jalur vertikal, serta memberdayakan wisatawan untuk mengeksplor alam secara aman dan bertanggung jawab.
Untuk sampai di titik itu, Agam Rinjani melalui jalan cukup berliku.
Dengan uang pas-pasan, Agam nekat merantau.
Tahun 2016 kala itu, usai menyelesaikan pendakian ke-2 di Rinjani, Agam hendak pulang ke Makassar.
Namun saat di bandara, ia berubah pikiran.
"Saya sobek tiketku. Anak-anak (teman-teman Agam) masuk semua pulang," kata Agam Rinjani, saat jadi narasumber Podcast Deddy Corbuzier yang tayang di kanal YouTube, Selasa (1/7/2025).
Video berjudul AGAM RINJANI EXCLUSIVE! KAMI TIDUR DAN HUJAN BATU MULAI TURUN berdurasi 1 jam lebih 31 menit.
Dikutip dari video, nyatanya hidup Agam di Bali tidak mudah.
Di Bali, Agam bingung mau ngapain.
"Uangku 10 ribu rupiah bang," kata Agam.
"Serius?," timpal Deddy tercengang.
"Ada ada orang saya kenal. Eh ada ilmu ko maksudnya mau saya kerja apapun bisa bertahan hidup," kata Agam.
"Ku cari makan. Sudah lapar itu ku beli rokok lagi, uang Rp 10 ribu," ujar Agam disambut tawa Deddy dan staffnya.
"Emang preman," timpal Deddy.
Setelahnya, Agam masuk ke kawasan Universitas Udayana dengan harapan bisa bertemu teman-teman jurusan Antropologi pernah ditemuinya dahulu saat ada kegiatan nasional.
Agam berharap bisa menumpang makan di situ.
Nyatanya, tidak ada yang mengenali Agam.
Agam lalu membeli kopi seharga Rp3 ribu.
"Diusir saya," kata Agam.
"Kenapa?," tanya Deddy.
"Ternyata kampus di sana gak bisa nginap," jawab Agam.
"Oh lu mau nginap?," tanya Deddy lagi.
"Iya numpang tidur," jawab Agam.
"Jadi lu tuh duit Rp10 ribu tuh tidak termasuk penginapan?," tanya Deddy lagi.
"Nda ada. Saya saja dari bandara jalan kaki," ujar Agam.
"Gila lu," timpal Deddy sambil tertawa.
Akhirnya Agam keluar dari kampus.
Agam pun menemukan penjual lalapan.
Baca juga: Atlet Catur Junior Asal Parigi Moutong Lolos 10 Besar di Ajang Kejurnas 2025
Ibu penjual lalapan mengira Agam preman.
"(Saya) bilang bu, saya orang baik bu. Ini kartu mahasiswaku. Tapi saya sudah sarjana. Ini KTP ku. Boleh numpang makan saya bu. Saya bantu cuci piring apa," kata Agam menirukan ucapannya kepada ibu penjual lalapan.
Ibu penjual lalapan lantas menatap Agam.
"Bu orang baik saya bu ini," lanjut Agam
Ibu penjual lalapan pun mengizinkan.
"Jadi rajin saya bantu. Cuci piring apalah. Ladeni tamu," kata Agam.
"Dikasih makan saya. Nda usah dibayar uang. Makan saya," lanjut Agam.
Tak hanya makanan, Agam juga diberi rokok oleh ibu penjual lalapan.
"Ow baik dia," timpal Deddy.
"Baik. Rajin saya. Tapi ku bilang kalau di sini terus, jadi penjual lalapan saya ini," kata Agam.
Lagi-lagi Deddy dan seisi ruangan tertawa.
"Gila orang hidup ini ya," kata Deddy.
Agam pun pergi setelah dua malam kerja di warung lalapan.
Naik Gunung Agung Modal Rp50 Ribu
Agam kembali masuk ke kampus Udayana.
"Dia bilang anak-anak iya gak bisa sini tidur. Ketemu lah senior ini. Pernah dia datang ke Makassar. Saya yang temanin," kata Agam.
Sang senior memberikan tempat tinggal dan bahkan meminjamkan motor untuk berkeliling Bali.
"Duit dari mana?," tanya Deddy.
"Dikasih uang saya (oleh senior). Aku ingat, Rp50 ribu (buat beli bensin)," jawab Agam.
Agam pun meminta tolong ke seniornya.
Ia meminjam motor untuk ke Gunung Agung.
Agam memutuskan pergi ke Gunung Agung, membawa peta kertas skala 1:50.000 yang telah ia cetak dari Makassar.
Saat mendaki, ia memposting di Facebook.
Lalu ada anak Jakarta yang melihat postingan Agam di Facebook.
Anak Jakarta itu ingin diantar ke Gunung Agung.
Agam pun dibayar Rp600.000.
Dengan uang itu, Agam traktir teman-temannya, membeli kebutuhan seperti tenda, lampu, dan bahkan bersiap pergi ke Lombok meski hanya tersisa Rp20.000.
Agam pun menumpang truk ke Lombok dan bahkan sempat membantu menyetir karena sopir truk kelelahan.
Pengalaman masa kecil di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, membuatnya terbiasa membawa truk sejak kecil.
"Itu umur kelas 5 SD. Sudah bawa truk saya," kata Agam.
Setibanya di Lombok, ia disuguhi makan dan bahkan diberi uang tambahan oleh sopir truk.
Ia memilih melanjutkan perjalanan, berjalan kaki mencari kampus berharap bisa menginap dan numpang makan.
Akhirnya Agam numpang di IKIP Mataram.
Namun karena ada tawuran, akhirnya mereka diusir satpam.
2 Kali Evakuasi Jenazah Pendaki Asing
Ternyata penyelamatan Agam Rinjani bukan pengalaman pertama, menangani insiden tragis di jalur ekstrem Rinjani.
Pada Mei 2025 lalu, Agam juga menjadi bagian dari tim evakuasi jenazah WNA asal Malaysia, Rennie Bin Abdul Ghani (57), yang mengalami kecelakaan di jalur pendakian Torean, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Evakuasi itu dilaksanakan pada Sabtu, 4 Mei 2025, dengan teknik vertikal menggunakan tali carabiner dan tandu di medan curam, serupa dengan proses penyelamatan jenazah Juliana.
Hal ini diketahui melalui unggahan akun Instagram Agam, @agam_rinjani, serta akun resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, @btn_gn_rinjani.
Dalam foto-foto dokumentasi, Agam terlihat turun langsung melakukan rapeling dan menarik jenazah dari dasar jurang, dibantu anggota tim lainnya.
“Saya Hanya Bisa Bantu Seperti Ini”
Dalam momen terbaru tragedi Juliana, Agam bukan hanya sekadar petugas teknis.
Ia juga menjadi wajah kemanusiaan dari operasi penyelamatan yang mengundang perhatian internasional, khususnya dari publik Brasil.
Meski berhasil membantu evakuasi jasad Juliana pada Rabu, 25 Juni 2025, Agam Rinjani justru menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada publik Brasil, terutama kepada keluarga korban.
Dalam siaran langsung (live) TikTok miliknya yang kemudian diunggah di platform X (sebelumnya Twitter), Agam menyatakan kesedihan karena tidak dapat menyelamatkan Juliana dalam keadaan hidup.
“Saya minta maaf tidak bisa membawa pulang dengan selamat karena kondisi medan yang berat dan terlalu jauh ke bawah,” ujarnya dalam siaran tersebut.
Ia juga mengakui bahwa kondisi jurang di Rinjani sangat sulit untuk selamat jika seseorang jatuh.
“Sudah banyak kasus di Rinjani, memang susah hidup ketika jatuh di lubang-lubang itu karena terlalu curam,” lanjutnya. (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin/ Muh Hasim Arfah)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
| Juliana Marins Tewas di Rinjani, DPR Serukan Evaluasi Sistem Evakuasi |
|
|---|
| Dinilai Janggal, Brasil Berencana Bawa Kasus Tewasnya Juliana Marins ke Pengadilan Internasional |
|
|---|
| Sosok Nazli, Pendaki yang Selamat Dari Jurang Gunung Rinjani, Jatuh Dekat Lokasi Juliana Marins |
|
|---|
| Kesaksian Ali Musthofa, Tour Guide Bawa Juliana Naik Gunung, Sempat Dengar Korban Minta Bantuan |
|
|---|
| Viral Aksi Agam, Guide Gunung Rinjani yang Evakuasi Jasad Juliana Marins, Tuai Pujian |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Agam-Rinjani-Raih-Medali-Kofi-Annan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.