3 Hari Sebelum Tewas, Rekan Dosen Untag Ingatkan DLL: Hati-hati Pacaran dengan AKBP Basuki

Kasus tewasnya dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (DLL), terus membongkar fakta baru mengenai hubungan terlarang korban

Editor: Lisna Ali
Kolase istimewa
DOSEN UNTAG - Kasus tewasnya dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (DLL), terus membongkar fakta baru mengenai hubungan terlarang korban dengan AKBP Basuki. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus tewasnya dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (DLL), terus membongkar fakta baru mengenai hubungan terlarang korban dengan AKBP Basuki.

Diberitakan sebelumnya, DLL ditemukan tewas tanpa busana di kamar sebuah hotel di Semarang, Senin (17/11/2025).

Saat ditemukan tewas, DLL diketahui berada di kamar hotel bersama AKBP Basuki.

Rekan DLL, Kastubi, adalah salah satu dosen di kampus Untag yang mengetahui hubungan ini.

Kastubi mengaku sempat mengingatkan DLL agar tidak menjalin hubungan dengan seorang polisi.

Peringatan itu disampaikan hanya tiga hari sebelum DLL meninggal dunia.

Alasan Kastubi adalah keberadaan AKBP Basuki yang diketahui sudah berkeluarga atau beristri.

Namun, DLL memberikan pembelaan terkait status AKBP Basuki.

DLL mengaku bahwa AKBP Basuki sudah pisah ranjang dengan istri sahnya.

Baca juga: AKBP Basuki Akhirnya Jujur Pacari Dosen Untag Sejak 2020, Sempat Bantah Karena Malu Usia

"Kata DLL, AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.

DLL menegaskan, statusnya adalah pisah ranjang, bukan cerai resmi.

Sayangnya, nasihat dari Kastubi hanya dianggap angin lalu saja bagi DLL.

Kastubi menyadari bahwa DLL memang sejak dulu mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidup.

"DLL senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.

Sebelum AKBP Basuki, korban juga pernah menjalin asmara dengan seorang polisi, namun kandas.

Kastubi mengetahui kedekatan DLL dan AKBP Basuki sejak awal tahun 2024.

Kastubi melihat AKBP Basuki membantu menurunkan barang DLL setelah korban pulang dari luar kota.

Saat itu, AKBP Basuki terlihat memakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas.

Kastubi memastikan, ada saksi lainnya yang juga melihat momen tersebut di fakultas.

AKBP Basuki juga sempat terlihat menunjukkan batang hidungnya di kampus Untag.

Hal itu terjadi pada awal tahun 2025, saat AKBP Basuki menjemput DLL pulang tugas dari Bali.

Kastubi lantas memberanikan diri bertanya langsung kepada DLL soal hubungan mereka.

Saat itulah, DLL menyampaikan secara terbuka bahwa AKBP Basuki adalah kekasihnya.

"DLL bilang polisi itu namanya Basuki, pangkat AKBP. Saya bilang, kalau itu pacarnya, kok wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.

Sejak saat itu, Kastubi semakin gencar mengingatkan DLL agar lebih berhati-hati.

"DLL sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya. Maka saya ingatkan hati-hati pacaran dengan polisi. Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional. Ketika pacarnya, semisal jalan dengan laki-laki lain, tiba-tiba mengamuk," terangnya.

Kendati begitu, ia mendesak kepada kepolisian agar segera membuat terang kasus kematian korban.

"Ketika polisi nanti tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, nanti mencari bukti lainnya melalui digital forensik dari data di handphone korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya," paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sejumlah alat bukti kini sudah dikirim ke laboratorium seperti handphone dosen DLL dan AKBP Basuki. Selain itu, adapula rekaman CCTV di kos-hotel tersebut.

"Handphone korban sudah kami dapatkan. Handphone AKBP B juga sudah kami sita. Rekaman CCTV situasi detik per detik, jam per jam berkaitan dengan peristiwa itu  akan dianalisa oleh penyidik," bebernya.

Baca juga: Sosok AKBP Basuki, Saksi Kunci Tewasnya Dosen Untag Semarang, Bantah Punya Hubungan Asmara

Pengakuan AKBP Basuki

Terlepas dari pengakuan DLL, AKBP Basuki sendiri telah mengakui hubungan gelap tersebut kepada Bidpropam.

AKBP Basuki mengaku sudah tinggal bersama (kumpul kebo) dengan DLL sejak tahun 2020.

Ini berarti hubungan tanpa ikatan suami istri yang resmi itu sudah berjalan selama 5 tahun.

Meskipun hanya pisah ranjang, nama DLL sudah dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga (KK) AKBP Basuki.

Di dalam KK, DLL dicatat dengan status sebagai "family lain" bersama istri dan anak sah Basuki.

Pengakuan ini dibuktikan dari keterangan AKBP Basuki saat dilakukan penyelidikan Propam.

Kombes Pol Artanto membenarkan bahwa mereka memang tinggal satu rumah.

"Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan mereka tinggal satu rumah. Ini dibuktikan dari keterangan AKBP B saat dilakukan penyelidikan oleh Propam," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Artanto di  Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (20/11/2025), dilansir TribunJateng.com.

Baca juga: 70 Anak Bersaing Rebut Rp12 Juta di Turnamen Pushbike Festival Tende 2025

Artanto menyampaikan, AKBP Basuki berada satu kamar dengan korban saat peristiwa itu terjadi.

"Iya tahu (detik-detik kematian). Jadi AKBP B ini adalah saksi kunci dari penyelidikan peristiwa pidana maupun kode etik ini," ungkapnya.

AKBP Basuki kini dikenakan sanksi penahanan 20 hari oleh Bidpropam.

Pelanggaran AKBP Basuki karena tinggal dengan wanita tanpa ikatan perkawinan yang sah.

Perbuatan ini dikategorikan sebagai pelanggaran kode etik yang berat.

Pelanggaran itu menyangkut masalah kesusilaan dan perilaku di masyarakat.

AKBP Basuki Sempat Membantah Punya Hubungan

Sebelumnya, dalam pengakuan AKBP Basuki yang dikutip Tribunnewsbogor.com, Rabu (19/11/2025) ia menjelaskan bahwa dirinya mendampingi DLL karena kondisi kesehatan korban menurun sejak sehari sebelumnya. 

AKBP Basuki menyebut DLL memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kadar gula yang naik turun, bahkan sempat muntah-muntah pada Minggu sore.

Ia pun mengaku sempat mengantarkan korban ke rumah sakit.

"Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru kuning dan celana training,” kata Basuki.

AKBP Basuki menegaskan tidak ada hubungan asmara dengan korban.

Ia pun mengaku terkejut ketika menemukan DLL tergeletak tanpa busana keesokan hari. 

Ia hanya mengenal korban karena rasa simpati sejak orang tua DLL meninggal, bahkan sempat membiayai proses wisuda doktor.

"Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” katanya.(*)

(TribunJateng/TribunSumsel)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved