Stok Aman, Harga Telur di Kota Palu Masih Tinggi karena Pakan Langka

TRIBUNPALU.COM - Harga telur ayam di Kota Palu belakangan mengalami kenaikan signifikan, meski stok di distributor masih tergolong aman.

Pemerintah Kota Palu pun melakukan pemantauan langsung ke sejumlah distributor untuk menelusuri penyebab dan memastikan pasokan tetap mencukupi.

Hasil sidak menunjukkan bahwa kelangkaan pakan ayam, khususnya jagung, menjadi faktor utama yang mendorong melonjaknya harga telur.

Baca juga: Peringati Hari Pangan Sedunia, Wagub Reny Tekankan Pentingnya Konsumsi Pangan Lokal

Kenaikan biaya produksi membuat distributor menyesuaikan harga jual di pasaran.

“Kami meninjau langsung ke distributor. Ternyata penyebab harga telur naik adalah kelangkaan pakan jagung. Harga pakan mahal, jadi harga telur ikut naik,” ujar Imelda Liliana Muhidin, yang memimpin pemantauan.

Sidak dilakukan ke beberapa distributor besar di Palu, termasuk Raja Telur, PT Laris Manis Utama, dan PT. Segar Kumala Indonesia Tbk.

Dari hasil pantauan, stok telur di gudang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, meski harganya tetap tinggi.

Kenaikan harga telur juga berdampak pada dapur umum MBG (Mass Feeding Group) yang menggunakan telur dalam jumlah besar.

Baca juga: Kelangkaan Pakan Jagung Jadi Pemicu Kenaikan Harga Telur di Kota Palu

 Warga pun mulai mencari alternatif protein, seperti ayam beku, karena harga telur segar lebih mahal.

Pemerintah Kota Palu meminta Satgas Pangan untuk melakukan pemantauan harian terhadap harga telur dan ayam, agar lonjakan harga tidak terus berlanjut.

Selain itu, pemerintah berharap ada intervensi dari pemerintah pusat untuk menstabilkan harga, mirip dengan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada beras.

Baca juga: Kode Redeem FC Mobile Terbaru Jumat 31 Oktober 2025, Klaim Semua Hadiah Gratis

“Stok telur aman, tapi harga masih tinggi karena pakan jagung terbatas. Kita terus memantau dan memastikan pasokan tetap tersedia bagi masyarakat,” pungkas Imelda.(*)