Ruben Onsu Kembali Dirawat di Rumah Sakit, Wajah Pucat dengan Alat Bantu Napas

TRIBUNPALU.COM - Kondisi kesehatan presenter Ruben Onsu kini menurun.

Bahkan ia kembali dilarikan ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan medis.

Kabar ini terungkap setelah Ruben Onsu mengunggah sebuah postingan diakun Instagram Story-nya pada Selasa (16/9/2025).

Dalam unggahan tersebut, ia memposting ulang Instagram Story yang dibagikan oleh sang putra.

Terlihat Ruben Onsu tengah terbaring di ranjang Rumah Sakit.

Ia juga terlihat pucat dengan selang pernapasan yang terpasang di hidungnya.

Baca juga: Dinas Perdagangan Sulteng Buka Pasar Murah di Banggai, Subsidi Rp52 Juta

Di dadanya, terpasang elektroda untuk merekam aktivitas detak jantungnya.

Putra angkatnya, Betrand Peto, terlihat bersandar padanya.

Betrand Peto menulis pesan singkat di unggahan tersebut.

"Cepat sembuh ya Ayah," tulis Betrand Peto.

Ruben membalas unggahan itu dengan emoji hati berwarna putih.

Hingga berita ini dibuat, Ruben Onsu belum menjelaskan apa penyebab dirinya masuk rumah sakit dan menjalani perawatan.

Untuk diketahui, Ruben Onsu sempat dirawat di rumah sakit pada 2019 karena masalah pada sumsum tulang belakangnya.

Pada 2022, ia juga sempat didiagnosis mengidap Empty Sella Syndrome.

Apa itu Empty Sella Syndrome (ESS) ?

ESS adalah kondisi di mana kelenjar pituitari di otak tidak berada pada posisi seharusnya.

Hal ini bisa terjadi karena rongga sella turcica, yang merupakan tempat kelenjar tersebut, terisi oleh cairan serebrospinal (cairan otak). Meskipun namanya "empty sella" (sella kosong), rongga tersebut sebenarnya tidak benar-benar kosong.

• Gejala: Banyak penderita ESS tidak merasakan gejala apa pun. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala kronis, gangguan penglihatan, serta masalah hormonal seperti disfungsi seksual, kelelahan, dan siklus menstruasi yang tidak teratur.
• Penyebab: ESS bisa disebabkan oleh faktor bawaan atau kondisi lain seperti cedera kepala, tumor, atau komplikasi dari pengobatan tertentu.

(*)

Artikel telah tayang di Kompas.com