Sulteng Hari Ini

Kemiskinan di Kota Turun, Tapi Naik Tipis di Desa: Tantangan Baru bagi Sulteng

Kesenjangan kesejahteraan antara kota dan desa masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Editor: Fadhila Amalia
upgraders.org
KEMISKINAN DI SULTENG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya dinamika dalam tren kemiskinan di Sulawesi Tengah pada Maret 2025. Meski secara umum jumlah penduduk miskin mengalami penurunan, namun terdapat kecenderungan berbeda antara wilayah perkotaan dan perdesaan. 

TRIBUNPALU.COM, PALU – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya dinamika dalam tren kemiskinan di Sulawesi Tengah pada Maret 2025.

Meski secara umum jumlah penduduk miskin mengalami penurunan, namun terdapat kecenderungan berbeda antara wilayah perkotaan dan perdesaan.

Data BPS menunjukkan, tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan menurun dari 7,34 persen menjadi 6,98 persen, menandakan adanya perbaikan kesejahteraan warga di kota.

Baca juga: Parimo, Donggala dan Banggai Catat Jumlah Penduduk Miskin Tertinggi di Sulteng

Namun, di sisi lain, wilayah perdesaan mengalami kenaikan tipis, dari sebelumnya 12,90 persen menjadi 12,93 persen.

Artinya, kesenjangan kesejahteraan antara kota dan desa masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Wakil Ketua II DPRD Sulteng, Syarifudin Hafid, menanggapi data tersebut dengan mendorong pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengentasan Kemiskinan di tingkat provinsi.

Menurutnya, data ini harus menjadi dasar evaluasi dan langkah konkret agar penurunan angka kemiskinan bisa merata, tidak hanya terjadi di perkotaan.

“Perlu kebijakan yang lebih terarah untuk desa. Jangan sampai desa tertinggal dalam upaya pengentasan kemiskinan,” kata Syarifudin, Minggu (17/8/2025).

Ia juga menyebut bahwa program-program prioritas di bawah Pemerintahan “Berani” (Bersama Anwar-Reny) harus menyasar secara spesifik akar persoalan kemiskinan di desa, seperti akses pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis lokal.

Sebelumnya, BPS juga mencatat bahwa jumlah penduduk miskin secara keseluruhan di Sulteng mencapai 356.190 jiwa per Maret 2025, atau 10,92 persen dari total penduduk.

Jumlah ini turun 0,12 persen dibandingkan September 2024.

Namun demikian, angka Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Dinas Sosial Sulteng menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi, yaitu 1.633.552 jiwa.

Adapun tiga kabupaten dengan penerima DTKS terbanyak adalah Parigi Moutong (278.668 jiwa), Donggala (165.007 jiwa), dan Banggai (161.573 jiwa).

Baca juga: 356 Ribu Warga di Sulteng Masih Miskin, Tiga Kabupaten Catat Angka Tertinggi Penerima DTKS

Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya fokus pada angka makro, tetapi juga memperhatikan kualitas hidup masyarakat miskin, terutama di desa-desa yang cenderung tertinggal dalam pembangunan.

Angka kemiskinan di Sulteng menunjukkan tren penurunan

Berikut adalah data terbaru per Maret 2025:

Persentase Penduduk Miskin: 10,92 persen dari total populasi Sulawesi Tengah.

Jumlah Penduduk Miskin: Sebanyak 356,19 ribu orang.

Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,12 % poin dibandingkan dengan kondisi September 2024, di mana persentase kemiskinan tercatat sebesar 11,04 % . 

Baca juga: Upacara HUT ke-80 RI di Parigi Moutong Sulteng Berjalan Khidmat, Paskibraka Tampil Prima

Ini berarti ada sekitar 2.140 orang yang berhasil keluar dari garis kemiskinan dalam periode tersebut.

Meskipun demikian, BPS juga mencatat bahwa tingkat kemiskinan di wilayah perdesaan masih lebih tinggi (12,93 % ) dibandingkan dengan di wilayah perkotaan (6,98 % ).

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus berupaya menekan angka kemiskinan melalui berbagai program prioritas di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved