Kunker Gibran di Poso

Wapres Gibran Rakabuming Sambangi Lokasi Gempa Poso, Warga Antusias Sambut

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah ibu-ibu antusias menyambut kedatangan Wapres dan meminta foto bersama.

|
Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Jumat (22/8/2025).  

TRIBUNPALU.COM - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Jumat (22/8/2025). 

Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung kondisi para korban serta lokasi terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah tersebut pada 17 Agustus 2025 lalu.

Dalam agenda kunjungannya, Wapres Gibran menyambangi RSUD Poso guna melihat secara langsung penanganan korban luka serta pelayanan kesehatan pascagempa.

Ia juga menerima laporan dari pihak rumah sakit dan pemerintah daerah terkait kebutuhan mendesak yang masih diperlukan warga terdampak.

Baca juga: OJK Sulteng Gelar Upacara HUT RI ke-80, Dorong Stabilitas dan Inklusi Keuangan

Momen kehadiran Wapres di Poso turut menjadi perhatian masyarakat.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah ibu-ibu antusias menyambut kedatangan Wapres dan meminta foto bersama.

Suasana hangat dan penuh keakraban pun terjadi saat warga mengabadikan momen langka tersebut.

Sebanyak 664 personel gabungan Polda Sulawesi Tengah, Polres Poso, dan Polres Parigi Moutong dikerahkan untuk mengamankan kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Poso.

Baca juga: Diperiksa Terkait Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar Tak Gentar: Analisis Kita Ilmiah

Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid bersama Ketua TP PKK Sry Nirwanti Bahasoan turut menyambut kedatangan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di Bandara Kasiguncu Poso.

Kehadiran Wapres menjadi wujud perhatian pemerintah pusat kepada masyarakat Poso yang tengah berjuang bangkit pascagempa.

Penyambutan itu turut dihadiri Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi dan Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Agus Nugroho. 

Sinergi pemerintah daerah, TNI, dan Polri menunjukkan negara hadir bersama rakyat dalam menghadapi bencana.

Baca juga: Honda Sulteng Semarakkan HUT RI ke-80 dengan Semangat Kebangsaan dan Program CSR

Gempa Bumi di Poso

Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Poso pada tanggal 17 Agustus 2025 terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.38 WITA. 

Gempa ini awalnya dilaporkan berkekuatan magnitudo 6,0, namun kemudian diperbarui menjadi 5,8. Pusat gempa berada di laut, sekitar 13 km barat laut Kota Poso, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer. 

Guncangan terasa cukup kuat di wilayah sekitarnya, termasuk beberapa kecamatan di Poso.

Peristiwa ini terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, yang menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat yang tengah bersiap mengikuti upacara maupun beribadah. 

Salah satu lokasi paling terdampak adalah Gereja Elim, di mana atap bangunan roboh dan menimpa para jemaat yang sedang melaksanakan ibadah, menyebabkan sedikitnya 10 orang luka.

Secara keseluruhan, tercatat antara 29 hingga 44 orang mengalami luka-luka, dan terdapat laporan bahwa dua orang meninggal dunia akibat kejadian ini.

Baca juga: Komisi III DPRD Banggai Tinjau PLTMG Batui: Diharapkan Selesaikan Masalah Pemadaman Listrik

Dampak kerusakan cukup luas. Sekitar 188 rumah warga terdampak dengan tingkat kerusakan bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. 

Selain itu, 27 tempat ibadah, dua sekolah dasar, satu kantor desa, dan satu polindes mengalami kerusakan. 

Wilayah yang terdampak tersebar di lima kecamatan dan mencakup setidaknya 13 desa, termasuk Masani, Tokorondo, Lape, Weralulu, dan beberapa wilayah di Kecamatan Lore Peore dan Pamona Puselemba.

Setelah gempa utama, terjadi serangkaian gempa susulan sebanyak 25 hingga 57 kali. 

Meski tidak sebesar gempa utama, beberapa di antaranya cukup terasa dan menambah kekhawatiran warga.

Gempa juga sempat memicu tsunami minor dengan ketinggian sekitar 4,8 cm, namun tidak cukup tinggi untuk menimbulkan peringatan resmi atau ancaman serius.

Baca juga: Jumat Berkah: Bupati Erwin Burase Ajak ASN Bersihkan Lingkungan dan Hidupkan Ekonomi Lokal

Pemerintah Kabupaten Poso menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, dari tanggal 18 hingga 31 Agustus 2025.

Tim dari BPBD, BNPB, TNI, dan Polri segera dikerahkan untuk membantu evakuasi, pengamanan, dan pendistribusian bantuan darurat seperti tenda, makanan, obat-obatan, serta kebutuhan bayi. 

Warga di beberapa wilayah terpaksa mengungsi sementara waktu sambil menunggu kondisi aman dan bantuan lanjutan tiba.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa wilayah Sulawesi, termasuk Poso, masih rentan terhadap gempa bumi akibat aktivitas tektonik di zona pertemuan lempeng. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved