Parigi Moutong Hari Ini
SDN 3 Parigi Tak Terima MBG Sejak Hari Senin, Sekolah Klarifikasi dan Siap Berbenah
Kepala SDN 3 Parigi, Yenni Trisna, mengatakan penghentian sementara disampaikan pihak penyedia karena ompreng yang hilang dan tercecer.
TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 3 Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), dihentikan sementara sejak Senin lalu.
Hingga kini, sekolah belum menerima distribusi MBG.
Kepala SDN 3 Parigi, Yenni Trisna, mengatakan penghentian sementara disampaikan pihak penyedia karena ompreng yang hilang dan tercecer.
“Kami dari pihak sekolah sudah berusaha menata kembali ompreng, tapi belum ada pertemuan langsung dengan penyedia MBG,” kata Yenni, Kamis (11/9/2025).
Menurut Yenni, komunikasi yang dilakukan pihak penyedia hanya lewat telepon dan WhatsApp.
Belum ada surat resmi yang diterima sekolah terkait penghentian MBG.
Baca juga: Distribusi MBG di SDN 3 Parigi Dihentikan Sementara, Sekolah Minta Komunikasi Lebih Jelas
“Kemarin baru dikatakan harus membuat surat pernyataan agar MBG bisa kembali. Seharusnya ini disampaikan sejak awal,” ujarnya.
Sekolah merasa aturan seharusnya jelas sejak awal.
“Dari awal kami tidak diberi informasi tertulis soal aturan dan konsekuensi kehilangan ompreng. Hanya disampaikan lisan,” jelasnya.
Yenni menambahkan, pihak sekolah tidak pernah tahu bahwa penghentian MBG bisa dilakukan secara langsung tanpa pemberitahuan.
“Hanya dikatakan, kalau ompreng hilang dua kali, sekolah harus mengganti. Tidak ada peringatan lain,” kata dia.
Sekolah juga merasa perlakuan terhadap SDN 3 Parigi berbeda dengan sekolah lain.
Baca juga: 26.779 Warga Buol Terima Kartu Keluarga Sejahtera, Ini Rinciannya
“Inpres 2 sudah mendapatkan MBG kembali, sementara kami belum. Padahal ompreng mereka lebih banyak tercecer dibanding kami,” ujar Yenni.
Sekolah menegaskan sudah menemukan ompreng yang hilang dan siap berbenah agar tidak terjadi hal serupa.
“Kami siap menata ompreng dengan rapi dan memastikan tidak ada yang tercecer,” jelas Yenni.
Selain itu, pihak sekolah menekankan pentingnya komunikasi yang jelas antara penyedia MBG dan sekolah.
“Harusnya ditanya dulu ke kami kenapa hilang, bukan langsung dihentikan. Komunikasi itu penting,” kata Yenni.
Sekolah berharap adanya kesepakatan tertulis agar kerja sama dengan penyedia MBG lebih baik.
“Kami ingin aturan jelas dan disepakati bersama, sehingga tidak ada kesalahpahaman,” ujarnya.
Penghentian MBG juga memicu keluhan dari orang tua siswa melalui media sosial karena anak-anak tidak mendapatkan MBG.
Baca juga: Bupati Sigi Hadiri Penandatanganan SKB Lintas Kementerian, Dorong Transformasi Pelayanan Publik
“Orang tua khawatir anak-anak mereka tidak menerima makanan bergizi. Saya ingin meluruskan, sekolah tidak menolak kerja sama MBG,” tegas Yenni.
Sekolah menegaskan program MBG sangat penting bagi siswa, terutama yang membutuhkan asupan gizi tambahan.
“MBG ini membantu anak-anak agar tetap sehat dan semangat belajar. Kami tentu mendukung program ini,” kata Yenni.
Yenni menambahkan, guru-guru di sekolah merasa terbebani jika ompreng tidak tertata rapi.
“Kami ingin semuanya tertib, supaya guru tidak kerepotan menata ompreng saat pulang sekolah,” jelasnya.
Sekolah siap menjemput dan mengatur ompreng sebelum jam pulang agar tidak tercecer.
“Kami ingin menjaga tertib, memastikan MBG bisa dibagikan dengan baik,” ucapnya.
Yenni berharap masyarakat tidak salah menilai SDN 3 Parigi terkait penghentian MBG.
“Jangan sampai orang berpikir sekolah menolak kerja sama MBG. Itu sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Baca juga: Optimalisasi PAD Buol Dimulai, Potensi Wisata hingga Retribusi Jadi Sorotan
Pihak sekolah menunggu pertemuan resmi dengan penyedia MBG untuk membahas langkah selanjutnya.
“Kami berharap pertemuan itu segera digelar agar MBG bisa berjalan lagi di sekolah kami,” kata Yenni.
Yenni menegaskan siap memperbaiki manajemen MBG sesuai arahan penyedia.
“Kami siap menindaklanjuti aturan yang diberikan. Tidak ada masalah, yang penting sama-sama sepakat,” ujarnya.
Yenni menekankan bahwa tujuan utama sekolah adalah kepentingan siswa.
“Kami ingin semua anak mendapat gizi yang cukup. Itu prioritas kami,” kata dia.
Dia berharap pertemuan resmi dengan penyedia MBG dapat segera digelar.
“Kami ingin membahas semua masalah agar MBG bisa kembali dibagikan dengan tertib,” pungkasnya. (*)
Distribusi MBG di SDN 3 Parigi Dihentikan Sementara, Sekolah Minta Komunikasi Lebih Jelas |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah Digelar di Tiga Kecamatan Parimo, Harga Sembako Dipotong 30 Persen |
![]() |
---|
Festival Literasi Parigi Moutong 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan 10 Lomba Kreatif untuk Siswa |
![]() |
---|
Bawa 16 Paket Sabu, Lansia 68 Tahun Ditangkap Polisi di Parigi Sulteng |
![]() |
---|
Korban Kebakaran di Desa Toga Parimo Butuh Sembako dan Logistik Darurat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.