Siswa Keracunan Makanan MBG

BPOM Palu Temukan Kadar Histamin Tinggi pada Ikan Tuna dan Mikrobiologi Ayam MBG

Ada sejumlah parameter yang tidak memenuhi syarat, baik dari sisi kimia maupun mikrobiologi pada menu MBG.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: mahyuddin
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COMZ
HASIL UJI LAB MBG - Kepala BPOM Palu Mardianto. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu telah menyerahkan hasil uji laboratorium sampel kasus Keracunan Makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke Dinas Kesehatan. 

Di antaranya manfaatnya adalah neurotransmitter di otak, sumsum tulang belakang, dan uterus, serta berperan dalam mengatur fungsi fisiologis di usus.

Ketika tubuh tidak dapat memecah histamin secara optimal, bahan kimia ini dapat merembes melalui lapisan usus dan masuk ke aliran darah.

Hal itu memicu respons kekebalan yang menghasilkan berbagai gejala, yang terkadang menyerupai alergi.

Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi dalam kasus yang lebih parah atau jarang, intoleransi histamin dapat menyebabkan kram perut, pembengkakan jaringan, tekanan darah tinggi, denyut jantung tidak teratur, kesulitan mengatur suhu tubuh dan pusing.

Baca juga: Buntut Bertanya soal MBG, Kartu Pers Jurnalis CNN Indonesia Dicabut Istana, Dewan Pers Bereaksi

Sementara mikrobiologi dalam tubuh ayam tidak seimbang (disbiosis) dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, penurunan produktivitas (produksi telur atau pertumbuhan), hambatan penyerapan nutrisi, serta peningkatan kerentanan terhadap penyakit.

Namun, kehadiran mikrobiota yang sehat dan seimbang justru sangat penting untuk kesehatan dan produktivitas ayam, seperti dalam kasus ayam probiotik yang memiliki pencernaan lebih baik, penyerapan nutrisi maksimal, dan sistem imun yang kuat.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved