Siswa Keracunan Makanan MBG

BPOM Palu Temukan Kadar Histamin Tinggi pada Ikan Tuna dan Mikrobiologi Ayam MBG

Ada sejumlah parameter yang tidak memenuhi syarat, baik dari sisi kimia maupun mikrobiologi pada menu MBG.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: mahyuddin
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COMZ
HASIL UJI LAB MBG - Kepala BPOM Palu Mardianto. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu telah menyerahkan hasil uji laboratorium sampel kasus Keracunan Makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke Dinas Kesehatan. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu telah menyerahkan hasil uji laboratorium sampel kasus Keracunan Makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke Dinas Kesehatan.

Kepala BPOM Palu Mardianto mengatakan, pihaknya hanya melakukan uji laboratorium sesuai permintaan.

Sementara itu, penetapan penyebab keracunan tetap menjadi kewenangan Dinas Kesehatan.

“Dari sampel yang kita terima, kita tentukan parameter uji. Hasilnya kami sampaikan kepada pemohon. Nanti mereka yang menetapkan penyebabnya, apakah karena faktor kimia atau mikro,” jelas Mardianto saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/9/2025) sore.

BPOM Palu menerima sampel dari empat lokasi, yakni Jl Anoa dan Kelurahan Boyaoge Kota Palu, Kabupaten Banggai Kepulauan, serta Parigi Moutong.

“Kalau kemarin, hasil uji pada ikan menunjukkan kadar histamin tinggi, terutama pada ikan tuna dan sejenisnya. Sementara pada ayam, ditemukan mikrobiologi,” ungkapnya.

Baca juga: Keracunan Massal di Kota Palu, BPOM Temukan Tempe Mengandung Arsenik Tinggi pada Menu MBG

Mardianto menambahkan, ada sejumlah parameter yang tidak memenuhi syarat, baik dari sisi kimia maupun mikrobiologi.

Namun seluruh hasil uji sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan sebagai bahan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

Selain itu, makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah diamankan agar tidak lagi dikonsumsi maupun didistribusikan.

“Pangan yang dicurigai penyebab KLB sudah diamankan. Dipastikan tidak boleh lagi dikonsumsi atau disalurkan,” tegas Mardianto.

Hingga kini, kasus dugaan keracunan MBG masih dalam penyelidikan Dinas Kesehatan sembari menunggu analisis epidemiologi untuk memastikan agen penyebabnya.

Dampaknya Bagi Tubuh

Histamin adalah senyawa organik nitrogen yang diproduksi secara alami oleh tubuh, terutama oleh sel mast dan basofil, sebagai bagian dari respons imun lokal dan proses komunikasi seluler.

Histamin memiliki manfaat bagi tubuh jika kadarnya sesuai.

Di antaranya manfaatnya adalah neurotransmitter di otak, sumsum tulang belakang, dan uterus, serta berperan dalam mengatur fungsi fisiologis di usus.

Ketika tubuh tidak dapat memecah histamin secara optimal, bahan kimia ini dapat merembes melalui lapisan usus dan masuk ke aliran darah.

Hal itu memicu respons kekebalan yang menghasilkan berbagai gejala, yang terkadang menyerupai alergi.

Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi dalam kasus yang lebih parah atau jarang, intoleransi histamin dapat menyebabkan kram perut, pembengkakan jaringan, tekanan darah tinggi, denyut jantung tidak teratur, kesulitan mengatur suhu tubuh dan pusing.

Baca juga: Buntut Bertanya soal MBG, Kartu Pers Jurnalis CNN Indonesia Dicabut Istana, Dewan Pers Bereaksi

Sementara mikrobiologi dalam tubuh ayam tidak seimbang (disbiosis) dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, penurunan produktivitas (produksi telur atau pertumbuhan), hambatan penyerapan nutrisi, serta peningkatan kerentanan terhadap penyakit.

Namun, kehadiran mikrobiota yang sehat dan seimbang justru sangat penting untuk kesehatan dan produktivitas ayam, seperti dalam kasus ayam probiotik yang memiliki pencernaan lebih baik, penyerapan nutrisi maksimal, dan sistem imun yang kuat.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved