Parigi Moutong Hari Ini

Dinas Kesehatan Parimo: Pelatihan Penjamah dan Sertifikat Higiene Wajib Sebelum Program MBG Berjalan

Ia mencontohkan pentingnya pengujian air bersih sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan program MBG berjalan di lapangan.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
FAAIZ/TRIBUNPALU.COM
Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong menegaskan pentingnya pelatihan penjamah makanan dan sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) sebagai syarat utama sebelum program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan di sekolah-sekolah. 

“Secara formal, kami belum pernah menerima surat dari pihak penyelenggara. Komunikasi yang ada selama ini hanya secara non-formal,” katanya.

Meski begitu, pihaknya tetap berinisiatif menjalankan pengawasan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan masyarakat.

“Walaupun tidak ada koordinasi formal, kami tetap melakukan pengawasan karena itu tugas kami. Apabila terjadi keracunan, kami yang pertama bertanggung jawab,” ujarnya.

Baca juga: Polsek Bungku Barat Sosialisasikan Call Center Dumas Presisi 110 kepada Warga

Widiada juga menilai perlu adanya peran pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan pengawasan secara maksimal.

“Koordinasi formal sangat penting agar kami bisa mengintervensi kegiatan ini secara tepat,” tegasnya.

Ia menambahkan, pelatihan penjamah makanan dan sertifikasi higiene tidak hanya penting untuk kepatuhan aturan, tetapi juga untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

“Hal ini penting supaya tidak ada lagi kejadian keracunan seperti yang sebelumnya terjadi,” ungkapnya.

Baca juga: Yahdi Basma: Melindungi Hak Hidup Masyarakat Adalah Tugas Negara

Dinas Kesehatan berharap pihak penyelenggara program MBG dapat memfasilitasi seluruh kebutuhan pengawasan, termasuk pengambilan sampel air dan pelatihan tenaga dapur.

“Kami harap pihak MBG bisa memfasilitasi pengambilan sampel air dan pelatihan. Itu langkah awal menjaga keamanan pangan,” tuturnya.

Dengan langkah tersebut, Widiada optimistis program MBG dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua siswa.

“Jika standar ini dipenuhi, saya yakin orang tua tidak akan khawatir lagi dengan makanan gratis yang dikonsumsi anak-anak di sekolah,” pungkasnya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved