Uji Coba Sirine Tsunami Palu
BREAKING NEWS: Uji Coba Sirine Tsunami di Palu, Pastikan Sistem Early Warning Berfungsi Optimal
Selain itu, kata Presley, kegiatan serupa juga berlangsung di 62 titik dan 18 Kota serentak di seluruh Indonesia.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
“Ada tiga pola pengaktifan. Pertama, alat bisa dioperasikan langsung dari pusat. Kedua, dari pusdalops BPBD Kota Palu. Ketiga, oleh komunitas Kelurahan Tangguh Bencana yang sudah dilatih,” jelasnya.
Baca juga: Wapresma Unisa Soroti Kepemimpinan MA Alkhairaat Donggala
Skema tersebut disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kendala, baik gangguan listrik maupun teknis lainnya.
“Prinsipnya adalah kecepatan, ketepatan, dan keakuratan demi keselamatan masyarakat,” tegas Presley.
Presley menuturkan, total terdapat 15 kelurahan di wilayah pesisir Kota Palu.
Namun, dari usulan yang diajukan melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), baru tiga kelurahan yang terealisasi tahun ini.
“Kami sebenarnya mengusulkan semua kelurahan pesisir, tetapi yang bisa diakomodasi hanya enam, dan baru tiga titik yang dibangun tahun ini karena keterbatasan anggaran pusat,” katanya.
Ia berharap, kelurahan lainnya bisa segera menyusul pada tahap pembangunan berikutnya sesuai kebijakan BNPB.
Presley juga memastikan bahwa pemasangan alat ini telah disertai dengan sosialisasi kepada masyarakat setempat.
“Peralatan ini merupakan bagian akhir dari program Kelurahan Tangguh Bencana. Programnya memiliki empat tahapan, mulai dari pemetaan wilayah, pembentukan forum komunitas, pelatihan teknis, hingga simulasi dan evakuasi bersama masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: DKPP Sidang Komisioner KPU Sulteng Terkait Dugaan Pelanggaran Etik
Dengan begitu, masyarakat sudah dilibatkan sejak awal dalam proses penguatan kesiapsiagaan bencana di tingkat kelurahan.
Presley menambahkan, durasi dan jangkauan bunyi sirine disesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.
“Dalam kondisi lingkungan yang hening, jangkauan suaranya bisa mencapai sekitar 1,5 kilometer. Namun kalau situasinya bising atau padat aktivitas, jangkauannya tentu berkurang,” jelasnya.
Ia menegaskan, uji coba ini menjadi bagian penting dari kesiapsiagaan bencana di Kota Palu yang rawan gempa dan tsunami.
“Intinya, uji coba ini memastikan sistem peringatan dini tsunami di Kota Palu benar-benar siap berfungsi dan dapat diandalkan demi keselamatan masyarakat,” tutup Presley. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.