Sulteng Hari Ini

Gubernur Anwar Hafid Dukung Pendirian SMK Negeri Sidole di Parigi Moutong

Amanu Tahir menyampaikan komitmen masyarakat untuk menyediakan lahan seluas satu hektare.

Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menerima audiensi tokoh-tokoh masyarakat Desa Sidole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong. 

TRIBUNPALU.COM - Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menerima audiensi tokoh-tokoh masyarakat Desa Sidole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong.

Pertemuan itu di ruang kerjanya, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Audiensi ini membahas rencana pendirian SMK Negeri Sidole, sebuah inisiatif masyarakat yang kini sudah berjalan dalam bentuk kelas jauh selama satu tahun terakhir.

Rombongan yang hadir dipimpin Amanu Tahir, Kepala Desa Sidole Barat sekaligus Ketua Panitia Pembangunan SMK Sidole, didampingi Lanung K. Lasampe selaku Sekcam Ampibabo, Salimun, anggota DPRD Parigi Moutong, serta sejumlah kepala desa dan perwakilan pemuda Sidole Raya.

Baca juga: Komisi A DPRD Palu Tegaskan Sanksi Berat untuk Oknum Terlibat Kasus PPPK Siluman

Dalam pertemuan itu, Amanu Tahir menyampaikan komitmen masyarakat untuk menyediakan lahan seluas satu hektare yang akan dihibahkan untuk pembangunan sekolah tersebut.

“Kami sudah rapat empat kali membahas lahan. Lahan ini milik desa dan siap kami hibahkan. Untuk bangunan sementara, kami swadaya dulu, setiap desa menanggung satu kubik kayu,” ujarnya.

Ketua Panitia Pembangunan SMK Sidole menuturkan, pendirian sekolah ini didorong oleh potensi wilayah Sidole Bersaudara yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak.

“SMK ini kami rancang sebagai sekolah vokasi berbasis pertanian dan peternakan. Saat ini sudah ada 21 siswa belajar di kelas jauh yang menumpang di SD setempat. Kami berharap tahun depan sudah bisa berdiri sendiri dengan izin operasional yang resmi,” ungkapnya.

Baca juga: Nedya Tegaskan GIAT 3.0 Wujud Nyata Integrasi Ekonomi Hijau dan Pariwisata Berkelanjutan di Sigi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Windarrusliana menjelaskan, syarat utama pendirian SMK Negeri adalah lahan minimal satu hektare yang telah dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi dan disertifikasi atas nama Pemprov Sulteng, serta keberadaan bangunan sekolah meskipun sederhana.

Selain itu, harus tersedia guru adaptif seperti guru matematika dan bahasa Indonesia, serta guru produktif di bidang pertanian dan peternakan.

“Jika semua persyaratan dasar terpenuhi, tim dari provinsi akan segera melakukan verifikasi lapangan. Proses perizinan sebenarnya tidak lama, yang membutuhkan waktu biasanya penyediaan sarana dan prasarana,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat masyarakat Sidole yang berinisiatif memulai pembangunan pendidikan di daerahnya.

Baca juga: Andi Irman, Buka Kegiatan Rakor dan Evaluasi Kinerja FKUB

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved