Sulteng Hari Ini

Peringati Hari Pahlawan, Kemenkeu Sulteng Ajak Siswa Sekolah Rakyat Belajar Makna Uang Negara

Kepala Kanwil DJPb Sulteng, Teddy Suhartadi Permadi, mengatakan Kemenkeu Mengajar merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial pegawai Kemenkeu.

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-79, Kementerian Keuangan melalui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tengah menggelar program Kemenkeu Mengajar ke-10 di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 20 Palu, Senin (10/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-79, Kementerian Keuangan melalui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tengah menggelar program Kemenkeu Mengajar ke-10 di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 20 Palu, Senin (10/11/2025).

Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan ke-80, berlangsung di Kantor BPSDM Sulteng, Jl S Parman, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah diikuti antusias oleh para siswa. 

Para pegawai Kementerian Keuangan bertindak sebagai relawan pengajar yang berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan negara, tanpa menggunakan dana APBN.

Kepala Kanwil DJPb Sulteng, Teddy Suhartadi Permadi, mengatakan Kemenkeu Mengajar merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial pegawai Kemenkeu dalam mendukung dunia pendidikan.

Baca juga: Wakapolda Sulteng Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Serukan Perjuangan Kini dengan Ilmu dan Pengabdian

“Generasi muda inilah yang nantinya akan melanjutkan pembangunan Republik Indonesia. Dalam konteks itu, Kementerian Keuangan turut mengambil bagian dengan melaksanakan Kemenkeu Mengajar sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial,” ujar Teddy.

Ia menuturkan, kegiatan tahun ini mengusung tema “Mengenal Uang Kita, Menjaga Masa Depan.” Tema tersebut, kata dia, sejalan dengan semangat perjuangan para pahlawan dalam menjaga kedaulatan dan memakmurkan bangsa Indonesia.

“Kalau dulu para pahlawan berjuang dengan senjata, maka perjuangan kita hari ini berbeda. Tantangan masa kini jauh lebih kompleks, baik di tingkat nasional maupun global. Karena itu, pengetahuan dan pendidikan menjadi kunci utama menghadapi perubahan zaman,” imbuhnya.

Menurut Teddy, pemilihan sekolah rakyat sebagai lokasi pelaksanaan Kemenkeu Mengajar 10 memiliki makna tersendiri. 

Baca juga: 941 PPPK Parigi Moutong Tahap 2 Terima SK Secara Serentak

Program sekolah rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Kami memandang ini sebagai momentum tepat untuk selaras dengan gagasan Presiden. Kementerian Keuangan harus hadir di tengah masyarakat, khususnya untuk berbagi ilmu dan memberikan motivasi kepada adik-adik di sekolah rakyat,” ucap Teddy.

Melalui kegiatan ini, lanjutnya, para siswa diperkenalkan pada konsep dasar pengelolaan uang negara, mulai dari sumbernya hingga pemanfaatannya bagi kesejahteraan rakyat.

“Kami ingin anak-anak tahu bahwa uang yang dikelola negara berasal dari rakyat dan harus kembali kepada rakyat untuk kemakmuran bersama,” jelas Teddy.

Ia menambahkan, semangat Hari Oeang dan Hari Pahlawan harus menjadi pengingat bagi generasi muda untuk memahami makna perjuangan masa kini, yaitu melawan kemiskinan dan kebodohan.

“Sekarang perjuangan kita bukan lagi melawan penjajah, tapi melawan kebodohan. Setiap rupiah yang dikelola negara harus memberi manfaat nyata bagi rakyat,” tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved