Ditjenpas Sulteng
Kanwil Ditjenpas Sulteng Gelar Pelatihan Vokasi untuk Warga Binaan dan Klien Pemasyarakatan
Upaya ini ditandai dengan dibukanya Pelatihan dan Vokasi Kewirausahaan bagi Warga Binaan dan Klien Pemasyarakatan, Kamis (20/11/2025).
Penulis: Andika Satria Bharata | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata
TRIBUNPALU.COM, PALU – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah ( Kanwil Ditjenpas Sulteng ) terus mendorong peningkatan kualitas pembinaan kemandirian bagi warga binaan.
Upaya ini ditandai dengan dibukanya Pelatihan dan Vokasi Kewirausahaan bagi Warga Binaan dan Klien Pemasyarakatan, Kamis (20/11/2025), di Aula Lapas Kelas IIA Palu.
Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, yang menegaskan bahwa vokasi ini merupakan langkah strategis untuk mencetak warga binaan yang produktif dan mandiri.
Ia menekankan pentingnya pelatihan yang berorientasi pada kebutuhan pasar lokal agar peserta siap berdaya saing setelah kembali ke masyarakat.
Baca juga: Tanah Telkom Palu Dipasangi Spanduk Sengketa,Ahli Waris Klaim Kepemilikan 2,3 Hektare
Dalam sambutannya, Bagus Kurniawan mengapresiasi sinergi lintas sektor yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Turut hadir memberikan dukungan Direktur Utama Bank Sulteng, Hj. Ramiyatie, Pimpinan Bank BRI Cabang Palu, serta mitra teknis dari Koperasi Framtisan Lestari Berjaya. Hadir pula para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Kota Palu, meliputi Kepala Lapas, Kepala Bapas, dan Kepala Rutan.
Program vokasi kali ini memfokuskan pelatihan pada tiga materi utama, yakni pembuatan sambal roa sebagai produk kuliner khas bernilai ekonomis tinggi.
Keterampilan anyaman rotan sebagai kerajinan unggulan daerah, serta pembekalan manajemen usaha untuk mempersiapkan peserta memulai bisnis secara mandiri.
Baca juga: Parigi Moutong Sulteng Diguncang Dua Kali Gempa Darat, Magnitudo 4,8
“Kegiatan ini memiliki target utama untuk meningkatkan kompetensi warga binaan agar mampu melaksanakan kemandirian ekonomi yang efektif dan berkelanjutan,” ujar Bagus Kurniawan.
Sebanyak 20 peserta mengikuti pelatihan, terdiri dari warga binaan Lapas Kelas IIA Palu, Rutan Kelas IIA Palu, serta klien pemasyarakatan dari Bapas Palu.
Kakanwil menegaskan bahwa pembinaan vokasional bukan hanya untuk mengisi waktu selama menjalani masa pidana, tetapi menjadi bagian dari misi reintegrasi sosial guna menekan angka residivisme.
“Harapan kami, ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan. Sehingga saat kembali ke masyarakat, para peserta mampu membangun usaha sendiri, mandiri secara finansial, serta mengembalikan kepercayaan keluarga dan lingkungan,” tandasnya.(*)
