Gempa Bumi
Gempa 6,9 M Guncang Sulawesi Tengah, Adelia Pasha : Ya Allah Lindungi Kami
Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau Pasha Ungu bersama sang istri Adelia Pasha tengah hadiri kegiatan seni budaya saat gempa
TRIBUNPALU.COM - Gempa mengguncang wilayah Sulawesi Tengah Jumat (12/4/2019) malam.
Saat gempa terjadi, Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau dikenal dengan Pasha Ungu tengah menghadiri kegiatan seni budaya dan atraksi oleh Purna Paskibraka Indonesia Kota Palu.
Pasha menghadiri acara tsb bersama istrinya.
Hal tersebut diketahui dari postingan Insta Story di akun Instagram Adelia Pasha Ungu.
Lewat unggahan di Insta Storynya, Adelia mengungkapkan bahwa dia juga merasakan gempa tersebut.
Ia juga berdoa agar warga Sulawesi Tengah selalu dilindungi oleh Tuhan.
" Ya Allah lindungi kamii," tulis dia.


Dari unggahan tersebut juga diketahui acara seni budaya dan atraksi oleh Purna Paskibraka Indonesia Kota Palu tetap berlangsung pasca-gempa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga sudah menyatakan peringatan dini tsunami sudah berakhir pukul 20.50 Wita.
"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bermagnitudo 6.9 SR, dinyatakan telah berakhir," ungkap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Palu, Cahyo Nugroho.
Sebelumnya, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, diguncang gempa dengan kekuatan 6,9 scala richter (SR).
Gempa yang terjadi Jumat (12/4/2019) pukul 19.40 wita itu, dirasakan di sejumlah wilayah Provinsi Sulteng, dan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari.
Gempa yanh berpusat di laut dengan kedalam 10 kilometer itu, berada di Garis Lintang: 1.90 LS
Garis Bujur: 122.54 BT.
Jarak pusat gempa 85 km barat daya Bangkep-Sulteng, 113 km BaratDaya Banggai-Sulteng, 113 km TimurLaut Morowali-Sulteng, 233 km TimurLaut Kendari-Sultra, dan 1809 km TimurLaut Jakarta-Inddonesia.
Pukul 19.58 wita, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pengumuman peringatan dini tsunami di Provinsi Sulteng.
Peringatan dini tsunami itu berada di Kabupaten Morowali, dengan status waspada.
"Waktu tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang pertama bisa saja bukan yang terbesar," tulis BMKG dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPalu.com.
Di media sosial, beredar video ratusan warga di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulteng, berhamburan keluar rumah untuk mengamankan diri.
Karyawan Stasiun Geofisika BMKG Palu, Isna Jutika Aulia Putri mengatakan, yanh dimaksud peringatam dini itu, ialah tsunami yang berasal dari gempa 6,9 SR.
"Dari gempa 6,9 SR itu ada peringatan dini tsunami," ujarnya saat dihubungi Jumat malam.
BMKG juga merilis warga di sekitar pesisir di luar Morowali banyak yang mengungsi ke bukit-bukit dan daerah yang tinggi seperti warga Luwuk di Kabupaten Banggai, warga Kabupaten Banggai Kepulauan.
Bahkan warga yang merasakan guncangan gempa di Taliabu Maluku Utara juga mengungsi sebagian.
BPBD saat ini masih melakukan pendataan dan pemantauan dampak gempa M 6,9.
Beberapa daerah listrik padam.
Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah saat merakan guncangan gempa yang keras.
Warga Kota Palu merasakan guncangan gempa keras selama 6 detik. Guncangan gempa keras juga dirasakan warga Luwu Timur selama 4 detik, warga Banggai selama 6 detik.
Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD. Update dampak gempa akan disampaikan berikutnya
(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)