Kabar Tokoh
Jika Menang, Jokowi Bakal Hapus Lembaga Tak Penting: Perizinan Investor Bertele-tele, Jengkel Saya
Joko Widodo mengaku geram dengan lembaga penghambat izin investor di Indonesia, sehingga jika dinyatakan menang, ia akan menghapus lembaga tersebut.
Jokowi menegaskan akan lebih berani jika dinyatakan menang, ia akan menghapus lembaga yang persulit perizinan investor karena bertele-tele dan membuatnya jengkel.
TRIBUNPALU.COM - Presiden Joko Widodo menegaskan ia akan lebih berani mengambil risiko jika dinyatakan menang Pilpres 2019 yang akan diumumkan dua pekan mendatang.
Pasalnya, Jokowi sudah tidak memiliki beban karena tidak bisa lagi mencalonkan diri untuk periode berikutnya atau Pilpres 2024.
Dikutip TribunPalu.com dari Kompas.com, dengan kemungkinan menang kali ini, Jokowi akan mengerahkan usaha terbaiknya untuk negara.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Kamis (9/5/2019).
"Lima tahun kedepan, mohon maaf, saya sudah enggak ada beban. Saya sudah enggak bisa nyalon lagi. Jadi apa pun yang terbaik untuk negara akan saya lakukan," kata Jokowi saat membuka Musrenbangnas di Hotel Shangri-Ia, Jakarta.
• Jokowi Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan, Tinjau Calon Ibu Kota Baru
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan, salah satu kebijakan yang bisa jadi ia lakukan nantinya yakni menutup lembaga-lembaga yang selama ini tidak memberikan kontribusi kepada negara.
Sebab, menurut Jokowi, langkah untuk menghapus rantai birokrasi ini penting dilakukan.
Lantaran lembaga-lembaga yang dimaksud kerap membuat proses perizinan panjang dan berbelit-belit.
"Lembaga-lembaga yang tidak memberikan kontribusi, kalau bisa saya tutup, hapus. Banyak-banyakin biaya," ujarnya.
Jokowi menyebut masalah perizinan yang berbelit-belit ini berdampak pada ekspor dan investasi Indonesia kedodoran.
Sehingga berujung pada defisit neraca perdagangan.
• Foto Lawas Jokowi Bersama Gus Dur Ini jadi Viral di Media Sosial, Sang Fotografer Ungkap Hal Lain
Padahal menurut Presiden petahan tersebut, banyak investor yang sudah datang dan berniat menanamkan investasinya ke Indonesia.
Hanya saja, terkait perizinan masih bertele-tele baik di pusat dan daerah sehingga membuat para investor tersebut balik badan dan mengurungkan niatnya.
Jokowi juga menyampaikan rasa geramnya terhadap lembaga yang mempersulit izin investor.
Bahkan, menurut Jokowi, jika perlu penanaman investasi tidak usah memakai izin.
"Nanti kalau perlu enggak usah pakai izin. Jengkel saya. Kalau lingkup kota atau provinsi sanggup saya layani sendiri," kata mantan Walikota Surakarta ini.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)