Terkait Jenazah Warga Rampi yang Digotong Sejauh 45 Km, Bupati Luwu Utara Beri Tanggapan

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, angkat bicara terkait kejadian gotong jenazah 45 kilometer yang dilakukan warganya.

Kolase tangkapan Layar YouTube/Official iNews
Jenazah Razi Tantah yang meninggal di RSUD Andi Djemma Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan digotong dengan berjalan kaki sejauh 45 kilometer. 

TRIBUNPALU.COM - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, angkat bicara terkait kejadian gotong jenazah 45 kilometer yang dilakukan warganya.

Indah Putri Indriani menuturkan, kejadian seperti itu bukan kali pertama terjadi.

"Biasanya terjadi pada akhir tahun dan awal tahun," ujar Indah Putri Indriani, Rabu (13/2/2019).

Karena pada fase itu kontrak pesawat bersubsidi yang melayani penerbangan ke Rampi dalam tahap negosiasi perpanjangan kontrak antara Kementerian Perhubungan dengan maskapai penerbangan.

"Kalau seperti saat ini tarif pesawat belum disubsidi. Makanya mahal," kata dia.

Berbeda kalau tarif pesawat sudah disubsidi pemerintah, dapat dibilang terjangkau masyarakat atau berkisar Rp 300 ribu.

"Bahkan kadang gratis kalau kargo," katanya.

Jenazah Renti Tanta warga Tedeboe, Kecamatan Rampi dipersiapkan sebelum dibawa ke Lero, Sulawesi Tengah, untuk digotong ke kampung halamannya
Jenazah Renti Tanta warga Tedeboe, Kecamatan Rampi dipersiapkan sebelum dibawa ke Lero, Sulawesi Tengah, untuk digotong ke kampung halamannya (Franz via TribunLutra.com)

Walau demikian, Indah menegaskan pihaknya tidak pernah tutup mata dengan kejadian itu.

"Pemerintah memfasilitasi ambulans membawa jenazah ke Bada. Itu gratis," katanya.

BACA JUGA:

Tak Mampu Bayar Tiket Pesawat, Warga Luwu Utara Angkut Jenazah Sambil Berjalan Kaki Sejauh 60 Km

Ia pun mengakui persoalan infrastruktur masih menjadi masalah utama di Rampi.

"Tapi kita tetap komitmen membenahi satu per satu secara berkesinambungan," papar dia.

Dieritakan sebelumnya, warga Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menandu jenazah keluarganya sejauh 45 kilometer.

Mereka menandu jenazah Renti Tanta, warga Desa Tedeboe dari wilayah Desa Badangkaia, Kecamatan Lore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, karena tak mampu membayar sewa pesawat.

"Ditandu sehari dengan jarak sekitar 45 kilometer. Melalui hutan belantara yang penuh dengan terowongan dan tanjakan," ujar warga Rampi, Frans, Senin (11/2/2019).

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved