Terkait Jenazah Warga Rampi yang Digotong Sejauh 45 Km, Bupati Luwu Utara Beri Tanggapan
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, angkat bicara terkait kejadian gotong jenazah 45 kilometer yang dilakukan warganya.
Menurut Frans, Renti meninggal dunia di RSUD Andi Djemma Masamba pada Kamis 7 Februari 2019.
Keluarga awalnya ingin membawa jenazah Renti ke Rampi menggunakan pesawat perintis dari Bandara Andi Djemma Masamba.
"Tapi tarifnya sangat mahal, Rp 50 juta. Di mana kita mau ambil uang," ujar Frans.
Pun dengan jalur darat dari Masamba tidak dapat dilakukan karena akses jalan hanya dapat dilalui menggunakan motor modifikasi.
Keluarga berunding dan memutuskan membawa jenazah ke Badangkaia menggunakan ambulans bantuan pemerintah kecamatan, Kamis malam.
"Perjalan dari Masamba ke Badangkaia sekitar delapan jam," kata Frans.
Sampai di Badangkaia, Jumat (8/2/2019) pagi, jenazah tidak langsung digotong karena menunggu keluarga dari Rampi.
"Nanti digotong pada hari Sabtu (9/2/2019) setelah warga dari Rampi tiba. Karena dibutuhkan banyak tenaga," kata dia.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Tanggapan Bupati Luwu Utara Terkait Jenazah Warga Rampi Digotong 45 KM"