Kontak Senjata dengan Aparat di Poso, Satu Anggota MIT Tewas, Satu Diamankan

Kontak senjata antara aparat dengan kelompok sipil bersenjata terjadi di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (3/3/2019), 1 anggota MIT tewas

Editor: Imam Saputro
Istimewa
Ilustrasi kontak senjata 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kontak senjata antara aparat dengan kelompok sipil bersenjata terjadi di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (3/3/2019).

Dikabarkan, satu orang tewas dan satu ditangkap dari anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Kontak senjata beloksi di wilayah perkebunan Desa Padopi, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.

Sebelum terjdi kontak senjata, Tim Satgas Gabungan Intelijen (SGI) yang dipimpin Mayor Inf Aryudha menerima informasi ada 5 anggota kelompok MIT sedang istirahat di sebuah pondok.

Kemudian tujuh personel tim SGI berangkat menuju Desa Padopi berdasarkan informasi yang disampaikan sekitar pukul 11.39 Wita.

Kemudian sekitar pukul 17.15 Wita terjadi  kontak senjata.

Satu anggota MIT dikabarkan tewas bernama Romzi alias Basyir.

Satu orang lainnya berhasil diamankan bernama Aditya alias Idad alias Kuasa.

Selain itu aparat juga mengamankan satu pucuk senjata M16.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian.

Diberitakan Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengimbau agar 14 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, pimpinan Ali Kalora untuk menyerahkan diri.

“Himbauan agar menyerahkan diri untuk mengikuti proses hukum kepada kelompok Ali Kalora juga sudah dilakukan,” kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/1/2019).

Diketahui ada penambahan empat anggota yang bergabung dengan Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

Sehingga total jumlah kelompok ini menjadi 14 anggota.

Empat orang tersebut teridentifikasi berasal dari Banten dan Makassar.

Mereka semua telah ditetapkan sebagai buronan (DPO).

Dedi menyatakan, tim Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala terus mengejar sisa anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso, Sulawesi Tengah.

Satgas Tinombala, kata Dedi, juga melakukan pendekatan lunak yang bertujuan mencegah penyebaran paham radikal kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi kelompok itu.

Selain kepada masyarakat, kata Dedi, aparat keamanan juga melakukan pendekatan preventif kepada para keluarga anggota MIT.

“Tindakan preventif satgas bersama masyarakat melakukan patroli bersama untuk antisipasi pelarian dan serangan kelompok tersebut ke masyarakat,” kata Dedi.

Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada Senin, 31 Desember 2018.

Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.

Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.(*)

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved