Kemungkinan Adanya 'Migrasi' Suara Jelang Pilpres 2019, Bisakah Terjadi?

Dalam satu pekan terakhir, sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil survei mereka soal elektabilitas dua pasang calon presiden dan wakil presiden.

TRIBUNNEWS.COM/KOMPAS.COM
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, saat Debat Pilpres pertama di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). 

Bahkan, tidak terbaca oleh lembaga survei.

Sebut saja seperti yang terjadi pada Pilkada DKI 2017, Pilkada Jawa Tengah, dan Jawa Barat tahun 2018.

Pada Pilkada DKI 2017, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat diprediksi menang, tetapi akhirnya kalah.

Demikian pula pada Pilkada Jawa Tengah.

Lembaga survei memprediksi suara Sudirman Said-Ida Fauziah tidak lebih dari 20 persen, tetapi kenyataannya mencapai 40 persen.

Pada Pilkada Jawa Barat, lembaga survei menempatkan pasangan Sudrajat-Syaikhu pada urutan ketiga.

Hasil akhirnya, suara yang diperoleh Sudrajat-Syaikhu melebihi prediksi lembaga survei itu.

Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Firman Noor mengungkapkan faktor-faktor yang membuat hal ini terjadi.

"Pertanyaannya, apakah ini didorong hasil survei atau ada faktor lain? Menurut saya peran survei ini tidak terlalu menentukan. Ada faktor lain yang menjadi latar belakang kenapa terjadi migrasi suara," ujar Firman.

Faktor pertama adalah karena ketidakpuasan.

Bisa saja awalnya mereka merupakan soft voters atau pemilih yang tidak loyal untuk salah satu pasangan calon.

Namun, karena tidak puas dengan paslon yang diusung, mereka berubah pilihan pada detik terakhir.

"Yang jelas ini terjadi secara akumulatif dan biasanya terjadi di area swing voters. Mereka fungsinya wait and see. Dia sudah mulai merasakan beberapa hal yang tidak seindah yang disampaikan sehingga dia kemudian mulai berhitung secara rasional," kata Firman.

Faktor kedua adalah karakter kandidat.

Hal yang selama ini tidak disadari bisa saja memengaruhi dukungan pada detik terakhir.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved