Tes Simulasi Boeing 737 Max Ungkap Pilot Cuma Punya Waktu 40 Detik untuk Perbaiki Sistem
Sebuah simulasi penerbangan yang mengujicobakan masalah yang dicurigai menjadi penyebab insiden Lion Air JT610 pun digelar.
Pilot pun menjalankan simulasi penerbangan dengan menggunakan perangkat lunak terbaru dan ter-update tersebut.
Masing-masing penerbangan dapat mendarat dengan selamat.
MCAS merupakan fokus utama pada investigasi jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air JT610 dan Ethiopian Airlines ET302 yang naas pada 10 Maret 2019 yang menewaskan 157 penumpang dan kru.
Kedua pesawat tersebut sama-sama jatuh beberapa menit setelah lepas landas.
Dalam kedua kasus insiden ini, para pilot melaporkan sejumlah masalah selama beberapa menit penerbangan.
Pilot yang beralih ke pesawat Boeing 737 Max 8 dari model 737 lama diberi kursus online swa-administrasi pendek yang tidak menyebutkan sistem baru tersebut, kata juru bicara serikat pekerja pilot untuk dua operator maskapai Amerika kepada CNN.
Selama menit-menit terakhir penerbangan Lion Air JT610, pilot berupaya keras mencari cara untuk menghentikan pesawat agar tidak menukik tajam, menurut laporan hasil rekaman data kotak hitam yang diungkap Reuters.
Pemerintahan Trump sudah 'mengandangkan' semua pesawat Boeing 737 Max, tiga hari setelah jatuhnya Ethiopian Airlines ET302, dan setelah seluruh dunia melakukan hal yang sama.
Dalam sebuah pernyataan hari Minggu (24/3/2019), Boeing menyebut pertemuan akhir pekan itu sebagai "sesi produktif" dan mengatakan bahwa pihaknya telah mengundang lebih dari 200 pilot dan teknisi, serta regulator, ke sesi informasi di fasilitas produksi perusahaan di Renton, Washington, pada hari Rabu (27/3/2019).
"Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk berbagi rincian lebih lanjut tentang rencana kami untuk mendukung kembalinya operasi pesawat 737 MAX yang aman ke layanan komersial," kata Boeing.
(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)