5 Hal Seputar Teror Ledakan Bom di Sri Lanka, Termasuk 1 Pelaku yang Sempat Antre Sarapan
Minggu (21/4/2019) bertepatan dengan perayaan paskah, serangkaian bom meledak di sejumlah hotel dan gereja di Sri Lanka.
3. Mengenal Siapa Itu National Thowheeth Jamaath (NJT)
Mengutip laman This is Insider, National Thowheeth Jamaath (NTJ) adalah grup militan lokal yang didirikan sekitar tiga tahun lalu.
NTJ dilaporkan beberapa kali terkait dengan aksi vandalisme yang menargetkan kuil Budha di Mawanella tahun lalu.
Menteri Kesehatan Sri Lanka Rajitha Senaratne mengatakan dalam sebuah konferensi pers, pihak berwenang meyakini grup militan ini bertanggungjawab atas semua serangan bom yang terjadi pada Minggu (21/4/2019) lalu.
NTJ sebelumnya dikenal sebagai grup yang kecil, tidak terlalu aktif di media sosial.
Bahkan, akun Twitter-nya tak lagi update sejak Maret 2018 dan laman Facebook-nya hanya diperbarui setiap beberapa minggu.
Menurut BBC, website NTJ pun sudah mati meski belum diketahui apakah dimatikan sebelum atau sesudah serangan bom.
Diyakini, NTJ telah pecah menjadi grup lain di Sri Lanka yang disebut Sri Lanka Thowheed Jamaath (SLTJ).
SLTJ lebih terstruktur dan sekretarisnya, Abdul Razik ditahan karena kasus penghasutan dan dan kebencian terhadap pemeluk agama Budha pada 2016.
Menteri Komunikasi Sri Lanka, Harin Fernando sempat mencuitkan sebuah peringatan yang dikirim oleh kepala kepolisian Sri Lanka awal bulan ini, di dalamnya juga disebut nama NTJ.
Laporan tersebut memperingatkan, NTJ berencana menyerang gereja dan Komisi Tinggi India.
Meski hanya grup lokal, Rajitha Senaratne menduga NTJ mendapat bantuan dari koneksi luar negeri.
4. PM Sri Lanka tidak mendapat info soal ledakan bom.
Sebenarnya, rangkaian ledakan bom di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019) sudah bisa diprediksi mengingat adanya laporan dari badan intelijen asing kepada penegak hukum setempat, mengutip laman Kompas.com.
Laporan yang kemudian beredar di pejabat keamanan itu muncul pada 11 April, atau 10 hari sebelum ledakan bom yang terjadi di delapan titik, dan menewaskan 290 orang.