Pasca Banjir Bandang, Tim SAR Kesulitan Capai Lokasi Hilangnya Warga Desa Tuva
Tim SAR Basarnas Palu kesulitan mencapai lokasi hilangnya salah seorang warga Desa Bangga yang hanyut di Sungai Palu, Selasa (30/4/2019).
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, SIGI - Tim SAR gabungan dari Badan Pencarian dan Pertolongan atau yang juga dikenal Basarnas Palu, kesulitan mencapai lokasi hilangnya salah seorang warga Desa Bangga yang hanyut di Sungai Palu, Selasa (30/4/2019).
Diketahui korban bernama H Bado (90), ia hanyut terbawa arus di Sungai Palu di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Senin (29/4/2019).
"Tim yang ke sana (Desa Tuva, red.) untuk evakuasi, tapi belum bisa tembus," ujar Kepala Basarnas Palu, Basrano.



BACA JUGA:
• Puluhan Korban Banjir Bandang di Desa Bangga Mulai Diserang Penyakit Gatal-gatal
• Alasan Keamanan, Warga Desa Bangga Diminta Mengungsi ke Desa Tetangga Akibat Banjir
• Link Live Streaming Babak Pertama New Zealand Open 2019, Jadwal Laga Wakil Indonesia Pukul 04.00 WIB
Akses jalan utama yang putus membuat proses pencarian dan evakuasi korban bencana banjir bandang di Desa Tuva semakin sulit.
Akibat banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Gumbasa, jembatan yang menghubungkan Desa Bangga dan Desa Tuva putus dihantam arus air.
Saat dihubungi, Kepala Desa Tuva, Bahtiar mengatakan sebanyak 93 kepala keluarga di desa itu terdampak bencana banjir.
Bahtiar menceritakan, korban H Bado tersebut hanyut saat sedang berada di kebun miliknya di Desa Tuva.
"Sampai saat ini korban belum ditemukan," jelasnya, Selasa sore.
(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)