Ramadan 2019

Berbuka Puasa di Luar? Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Takjil

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membeli dan memilih takjil berbuka puasa, mulai dari bahan hingga kondisi tempatnya dijual.

KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA
ILUSTRASI TAKJIL BUKA PUASA. Pedagang es kampiun menjual hidangannya di Pasar Bendungan Hilir (Benhil) yang dipenuhi jajanan takjil menjelang berbuka puasa, Kamis (17/5/2018). 

TRIBUNPALU.COM - Ketika berbuka puasa, seringkali kita membayangkan jajanan atau camilan yang lezat sebelum makan besar alias untuk takjil.

Namun, karena kesibukan dan tidak sempat memasak, sebagian orang memilih untuk jajan takjil di luar untuk berbuka puasa.

Jajan takjil di luar memang terasa lebih praktis, apalagi dengan beragam pilihan jajanan takjil yang menjamur di mana-mana selama Ramadan.

Jelang berbuka puasa, rasanya ingin membeli berbagai macam jajanan takjil.

Perlu diingat, asupan makanan dan minuman merupakan faktor yang berpengaruh pada kesehatan tubuh, sehingga disarankan untuk tidak asal memilih jajanan takjil untuk berbuka.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membeli dan memilih takjil berbuka puasa.

Berikut TribunPalu.com telah merangkumnya dari beberapa sumber:

1. Warna dan aroma makanan/minuman yang tajam.

ILUSTRASI Pacar Cina
ILUSTRASI Pacar Cina (resepkoki.id)

Saat memilih jajanan takjil, cobalah untuk mewaspadai makanan atau minuman yang berwarna mencolok dan beraroma tajam.

Sebab, bisa jadi makanan atau minuman tersebut mengandung bahan kimia berbahaya, pewarna non-makanan, atau pengawet.

Seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan masih banyak lagi.

Memang sulit mendeteksi bahan kimia dalam makanan atau minuman tanpa uji laboratorium, tetapi sebaiknya pilih yang warna atau aromanya tidak mencolok.

BACA JUGA:

3 Minuman dan Makanan yang Harus Dihindari saat Bulan Puasa Ramadan

5 Jenis Buah yang Sebaiknya Sering Dikonsumsi saat Ramadan, Mulai dari Semangka hingga Mentimun

Tak Disangka, 4 Buah Ini Bisa Cegah Bau Mulut Saat Berpuasa! Satu di Antaranya adalah Semangka

2. Perhatikan wadah atau pembungkus makanan.

Wadah atau pembungkus makanan yang biasa digunakan penjual biasanya berupa kertas koran atau kantong plastik.

Kertas koran dan kantong plastik berisiko menimbulkan zat yang berbahaya bagi kesehatan jika mengalami kontak dengan makanan atau minuman, terutama yang keadaannya masih panas.

Alternatif yang terbaik adalah membawa wadah sendiri.

Selain lebih bersih dan aman, wadah sendiri tentu membantu kita meminimalisir jumlah sampah.

3. Kondisi tempat jualan takjil.

Suasana Pasar Bendungan Hilir (Benhil) yang dipenuhi jajanan takjil menjelang berbuka puasa, Kamis (17/5/2018).
Suasana Pasar Bendungan Hilir (Benhil) yang dipenuhi jajanan takjil menjelang berbuka puasa, Kamis (17/5/2018). (KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)

Para penjual takjil berada di berbagai tempat selama bulan Ramadan, termasuk tepi jalan.

Saat membeli takjil, cobalah untuk lebih jeli melihat kondisi kebersihan tempat jualan.

Jangan memilih takjil yang dijual di tempat-tempat kotor seperti di dekat tempat sampah atau selokan.

Cara penjual mengambil makanan/minuman juga harus diteliti, apakah ia mengambilnya dengan sendok, penjepit makanan, atau langsung dengan tangan.

Kemudian perhatikan tempat mencuci wadah atau piring, adanya air bersih untuk mencuci, ada lalat atau tidak, kondisi penjual menempatkan makanan di tempat yang bersih dan tidak dibiarkan di udara terbuka.

Makanan atau minuman takjil yang dibiarkan terbuka di udara bebas tentu berisiko kontaminasi kuman dan bakteri.

BACA JUGA:

6 Siasat untuk Jaga Berat Badan Tidak Naik Saat Berpuasa di Bulan Ramadan

7 Jenis Minuman Terbaik dan Menyehatkan untuk Berbuka Puasa, Air Putih hingga Infused Water

4. Rasa dan bahan makanan/minuman.

Ketika memilih takjil, hindari makanan dan minuman yang rasanya terlalu pedas atau asam.

Sebab, makanan atau minuman yang pedas dan asam tidak baik dikonsumsi langsung saat perut masih kosong karena puasa.

Bahkan dapat memicu penyakit maag.

Hindari pula makanan atau minuman dengan santan yang kental.

Kandungan santan yang berlebihan dapat menaikkan gula darah secara drastis dan tidak baik untuk lambung.

Terakhir, hindari makanan atau minuman yang terlalu manis.

Kandungan gula yang tinggi saat berbuka puasa maupun sahur justru dapat membuat cepat lapar dan haus saat berpuasa.

Sebaiknya, pilihlah jenis makanan yang berserat tinggi dan kaya protein saat berbuka puasa.

Seperti buah-buahan, kurma, atau sayuran hijau segar.

(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved