Terkini Internasional
Ada Siswa Beribadah di Tempat Parkir, Sekolah di Inggris Tuai Kritikan Publik
Sebuah sekolah di London, Inggris menuai kecaman publik setelah 'membiarkan' siswanya yang beragama Islam beribadah di tempat parkir.
Juru bicara sekolah mengatakan, "Loxford School telah memfasilitasi ibadah di sekolah sejak kepala sekolah yang sekarang ini memegang jabatannya."
"Fasilitas ibadah ini juga didukung oleh banyak staf."
Juru bicara tersebut juga mengatakan, "Fasilitas disediakan di gedung sekolah pada hari Jumat dan sebagian dari tinjauan kami akan mempertimbangkan pengaturan untuk ibadah Senin hingga Kamis."
Ia menambahkan, "Siswa tidak pernah diarahkan untuk beribadah di luar. Sebagai sekolah yang terbuka dan beragam, kami menangani masalah kesejahteraan (siswa dan staf) dengan sangat serius."
"Siswa juga sudah mendapatkan pilihan untuk menghadiri tempat ibadah setempat selama waktu makan siang dengan persetujuan orang tua mereka."
"Kami sedang meninjau kembali pengaturan ini dan tentu saja akan mencari pandangan dari dewan sekolah, siswa, guru, orangtua, dan masyarakat ke depannya serta bekerja dengan tim masyarakat setempat dan Imam Ajmal Masroor."
"Kami akan mengusahakan untuk membuka ruang beribadah bagi semua siswa setelah tengah semester bulan Mei ini."
Para siswa, staf, dan komunitas Loxford School telah bekerjasama untuk menciptakan sekolah yang luar biasa dengan tradisi inklusi yang membanggakan keberagaman dalam komunitas masyarakatnya.
Hal ini pun dibanggakan oleh pimpinan Redbridge Council, Anggota Dewan Jas Athwal.
• Zulkifli Hasan Pastikan PAN Menerima Keputusan Jokowi Menangkan Pilpres 2019
Jas Athwal mengatakan, dirinya puas melihat Loxford School telah membuat serangkaian pengaturan yang sesuai untuk memberikan kelonggaran baik dalam bentuk ruang maupun waktu kepada siswa dan stafnya untuk beribadah.
Dia berkata, "Kami saat ini bekerja dengan pihak sekolah untuk mencari cara di mana sekolah dapat lebih meningkatkan pengaturan dan kebijakan untuk beribadah ini."
"Untuk mendukung sistem pendidikan di seluruh wilayah, kami akan menyusun ringkasan tentang peluang dan pilihan untuk beribadah dan refleksi diri di setiap sekolah."
"Saya menyadari bahwa ini akan bervariasi sesuai dengan lokasi, jadwal, pengaturan dan kapasitas staf masing-masing sekolah."
"Namun, kami tahu bahwa sekolah kami berkomitmen untuk mendukung para siswa dan stafnya agar dapat memiliki waktu dan ruang untuk beribadah, serta ingin membuat pengaturan tersebut seefektif dan setepat mungkin."
(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)