Moeldoko Sebut Ada Orang yang Selundupkan Senjata untuk Aksi 22 Mei

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko pun menganjurkan, masyarakat tidak datang pada unjuk rasa di depan Kantor KPU pada 22 Mei 2019.

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat ditemui di sela-sela acara halalbihalal, di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2018). 

Mantan Danjen Kopassus itu mengaku mendengar adanya isu unjuk rasa pada 22 Mei akan dilakukan dengan kekerasan.

Menurut Prabowo apabila ada yang melakukan kekerasan maka itu bukan pendukung atau sahabatnya.

"Jadi saudara-saudara kami mendapat laporan ada banyak isu-isu katanya ada yang mau bikin aksi-aksi kekerasan, itu bukan pendukung-pendukung kami, dan itu bukan sahabat-sahabat saya" katanya.

Prabowo juga meminta kepada aparat keamanan untuk tidak melakukan tindakan represif terhadap para pengunjuk rasa.

TNI menurutnya merupakan tentara rakyat dan Polisi merupakan pengayom dan pelindung masyarakat.

"Kita mohon bahwa aparat penegak hukum benar-benar mengayomi seluruh masyarakat, bahwa saudara-saudara milik seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Tampak dalam video berdurasi 7 menit itu, sejumlah purnawirawan Jenderal TNI, diantaranya yakni Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Purnawirawan Tedjo Edhy Purdjiatno, Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Purnawirawan Imam Sufaat, Mantan Wamenhan Letjen Purnawirawan Sjafrie Sjamsoeddin, Mantan Danjen Kopassus Agus Sutomo, dan lainnya.

Imbauan untuk pendukungnya

Calon Presiden Prabowo Subianto berkumpul bersama sejumlah tokoh dan purnawirawan TNI-Polri di kediamannya, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, usai mendatangi Polda Metro Jaya, Senin (20/5/2019).

Dalam video yang diterima Tribunnews.com, Prabowo didampingi 13 orang menyampaikan imbauan soal aksi massa yang rencananya dilakukan pada 22 Mei 2019.

Prabowo mengatakan ia paham bahwa saat ini masyarakat sedang risau atas terjadinya sejumlah kecurangan dalam Pemilu 2019.

Masalah pemilu bukan masalah pribadi dirinya atau kepentingan sejumlah elit, melainkan permasalahan kedaulatan rakyat.

Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, dan capres no urut 02, Prabowo Subianto.
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, dan capres no urut 02, Prabowo Subianto. (Instagram/amienraisofficial)

Karena itu, sangat wajar bila kemudian rakyat menyuarakan protes atas terjadinya kecurangan di Pemilu.

"Masalah yang sangat prinsip yaitu kedaulatan rakyat, hak rakyat yang benar-benar dirasakan sedang dirampas, hak rakyat yang sedang diperkosa, karena itu adalah sangat wajar dan dijamin oleh undang-undang dasar dan undang-undang yang berlaku di negara kita, bahwa hak rakyat menyatakan pendapat di muka umum hak rakyat berkumpul, hak rakyat dapat berserikat dan rakyat dapat menyampaikan aspirasinya," kata Prabowo.

Hanya saja Prabowo mengimbau agar aksi yang dilakukan harus dengan damai tanpa kekerasan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved