Lebaran 2019

Lebih Awal, Sederetan Umat Muslim di Beberapa Daerah di Indonesia Rayakan Idulfitri Hari Ini

Tahun ini, ada beberapa umat Muslim Indonesia merayakan Idulfitri lebih awal, bahkan sebelum Kementerian Agama menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1440 H.

TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Suasana Shalat Ied Idul Fitri 1437H di Lanud Supadio, Kabupaten Kuburaya, Kalimantan barat, Rabu (6/7/2016). TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA 

Dikutip dari laman surya.co.id, pelaksanaan salat Idulfitri diikuti sekitar 50 jemaah dan bertempat di Masjid Nur Muhammad yang berarsitektur gabungan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Jamaah ini merupakan para pengikut Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdlor, asal Hadramut, Yaman.

Salat ini dipimpin anak sang habib, yaitu Habib Sayid Hamid bin Ahmad Al Muhdlor.

Jemaah Al Muhdlor memiliki metode penghitungan awal puasa maupun jatuhnya Idulfitri yang sudah turun-temurun dipegang oleh orangtua Habib Hamid.

Jemaah Al Muhdlor juga melaksanakan puasa Ramadan dua hari lebih awal dibandingkan umat Islam pada umumnya.

Perbedaan ini dianggap dapat memperkaya khazanah Islam, meski begitu Habib Hamid sempat menolak kegiatan salat Id jemaahnya dipublikasi untuk menghindari kontroversi.

3. Umat Muslim di Tiga Desa di Ambon

Satu lagi umat yang merayakan Idulfitri lebih awal adalah umat Muslim Sunni di Desa Wakal dan Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, serta Desa Tengahtengah, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Umat Muslim di tiga desa tersebut melaksanakan salat Id pada Senin (3/6/2019) hari ini pukul 07:00 WIT, sebagaimana diwartakan Antara yang dikutip Kompas.com.

Salat Id warga muslim Wakal dilaksanakan di Masjid Nurul Awal di bawah pimpinan imam Kasim Tahapary.
Sementara di Desa Kaitetu salat Id dipusatkan di Masjid Jami Hena Lua dipimpin oleh imam Muhammad Nur Lumaela.

Sedangkan salat Id di Desa Tengahtengah digelar di Masjid An 'Nima, di bawah pimpinan imam Abdul Haji Tuharea.

Sama seperti Jemaah Al Muhdlor, warga muslim di Desa Wakal, Desa Kaitetu, dan Desa Tengahtengah melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadan 1440 Hijriyah pada 4 Mei 2019, dua hari lebih awal dari yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal di tiga desa tersebut dilakukan oleh para penghulu masjid dan ahli agama masing-masing.

Mereka menggunakan metode penetapan perhitungan hisab dan rukyat serta berpatokan pada kalender falakiah kuno berbahasa Arab.

Penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal di Desa Tengahtengah dilakukan oleh tetua dari mata rumah Tuharea Pagalare.

Ingin Mengolah Daging Ayam untuk Lebaran? Hindari 5 Kesalahan Ini, Termasuk Kesalahan Kurang Bumbu

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved