Pendukung Buat KTP Prabowo-Sandi Tanpa Izin, Waketum Gerindra Ancam Pembuat Akan Bawa ke Jalur Hukum

TRIBUNPALU.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco memberikan tanggapan terkait ajakan pendukung 02 untuk membuat Kartu Tanda Pendukung Prabowo-Sandiaga yang beredar di media sosial belakangan ini.

Sufmi Dasco membantah bahwa pihaknya menginisiasi pembuat kartu tersebut.

Dijelaskan Sufmi Dasco, pembuat kartu pendukung Prabowo-Sandiaga tersebut tanpa izin dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Pembuatan KTP PS ini di luar pengetahuan Pak Prabowo, di luar seizin Pak Prabowo, seolah-olah resmi dari Pak Prabowo," ujar Sufmi Dasco melalui keterangan tertulisnya, Kamis (4/7/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia juga mengimbau agar inisiator pembuat kartu tanda pendukung meminta izin lebih dulu ke Prabowo dan Sandiaga.

Pasalnya, pembuatan kartu dukungan itu akan berdampak pada nama baik Prabowo maupun Sandiaga.

Bahkan Sufmi Dasco mengancam akan mengambil langkah hukum jika pihak inisiator tidak meminta izin terlebih dahulu.

"Apabila kegiatan-kegiatan ini tetap saja dilakukan, maka atas petunjuk Pak Prabowo kami akan mengambil langkah-langkan hukum yang diperlukan untuk itu," kata Sufmi Dasco.

• Acara Pernyataan Sikap Relawan Prabowo-Sandi Ricuh, Ini Tiga Penyebab Kesalahpahaman Antarpendukung

Sebelumnya, KTP Prabowo-Sandiaga ini ramai diperbincangkan lantaran pesan berantai ini beredar di WhatsApp.

Dalam pesannya, kartu yang dinamai KTP-PS ini bertujuan untuk membuat bukti banyaknya masyarakat pendukung Prabowo-Sandi.

"Kami terima nama dan foto Anda, kami tidak memerlukan e-ktp Anda. Anda juga akan dapat sertifikat sebagai pendukung setia PS (Prabowo-Sandi). KTP-PS ini dapat juga dijadikan bukti penguat banyaknya jumlah pemilih Prabowo-Sandi, Perjuangan ini belum berakhir, jangan kita lewatkan begitu saja, terima kasih," bunyi pesan berantai tersebut.

Bahkan secara lengkap, informasi terkait KTP-PS ini tersedia dan dapat diakses melalui laman ktpprabowo.id.

Laman ini mengatasnamakan kelompok relawan Prabowo-Sandi itu mengajak para pendukung untuk membuat KTP-PS.

• Prabowo Gagal Jadi Presiden, Sekretaris Pribadi: Selama Nafas Masih Melekat Saya Setia Bersama Bapak

Dari pantuan TribunPalu.com, berisi kalimat ajakan untuk para pendukung agar tetap tenang dan semangat pada konstitusi.

"Saya minta pendukung Prabowo-Sandi tidak boleh kecil, tetap tegar, tetap tenang, tetap penuh dengan cita-cita mulia dalam kerangka antikekerasan dan setia pada konstitusi kita yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Prabowo Subianto, Kartanegara," isi kalimat pada laman tersebut pada Kamis (4/7/2019).

Dalam laman tersebut, terdapat tiga jenis kartu yang disediakan dengan perbedaan besaran biaya pembuatan.

Tiga jenis kartu tersebut yakni kartu reguler seharga Rp 20 ribu, kartu gold plus sertifikat seharga Rp 35 ribu, dan kartu platinum blur plus sertifikat seharga Rp 40 ribu.

Rincian biaya itu belum termasuk ongkos pengiriman ke alamat pemesan KTP-PS.

Lebih lanjut, terdapat juga tawaran paket masterpiece KTP-PS yang berisi tiga kartu (reguler, gold, dan platinum) dan cover both KTP-PS dengan dua jenis pilihan.

Pertama, tiga kartu plus cover di kedua sisi seharga Rp 125 ribu.

Kedua, kartu satu platinum dengan cover di kedua sisi seharga Rp 90 ribu.

Diinformasikan di laman tersebut, KTP-PS ini sebagai kenang-kenangan bagi para pendukung 02.

"KTP-PS ini bersifat gift bagi para pendukung 02, sama seperti penyedia tools kampanye lainnya. Kami sudah menetapkan pengganti biaya cetak sejak Oktober 2018," tulis dalam laman tersebut.

Lebih lanjut jika tautan, pengelola situs tersebut belum membuka pendaftaran untuk hari ini.

Di laman tersebut pun mengaku sedang berkoordinasi dengan Advokasi BPN untuk mengatur pendaftaran KTP-PS.

Sementara, pendaftaran kembali dibuka pukul 00.00 WIB hari ini.

"Hallo, hari ini kami sedang berkoordinasi dengan Advokasi BPN untuk mengatur pendaftaran. Kami kembali mulai pkl. 00. WIb malam ini membuka pendaftaran KTPPS. Tetap semangat," pesan jika mengklik tautan 'Daftar Via WA'.

(TribunPalu.com/Kompas.com)