Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Terjadi di Wilayah Seram Bagian Barat, Maluku pada Sabtu 20 Juli 2019 Pagi

Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku diguncang gempa bumi pada Sabtu (20/7/2019) pagi dengan magnitudo 5,0.

lacity.org
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku diguncang gempa bumi pada Sabtu (20/7/2019) pagi dengan magnitudo 5,0. 

TRIBUNPALU.COM - Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku diguncang gempa bumi pada Sabtu (20/7/2019) pagi.

Gempa terjadi pada pukul 04.24.33 WIB, dengan magnitudo 5,0.

Berdasarkan informasi yang diunggah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitternya, @infobmkg, pusat gempa berada di laut, 34 kilometer barat Barat Laut Seram Bagian Barat, Maluku, dengan kedalaman 10 kilometer.

Lokasi gempa berada pada koordinat 2.76 Lintang Selatan (LS), 128.13 Bujur Timur (BT).

Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Dalam kejadian gempa ada Skala MMI.

Apa yang dimaksud Skala MMI itu?

Pesisir Selatan Jawa dan Bali Berpotensi Gempa Bumi Megathrust dan Gelombang Tsunami hingga 20 Meter

BMKG Palu Sosialisasikan Peta Indeks Kerentanan Gempa

Hal-hal yang Harus Dilakukan Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi Gempa Bumi

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang kelaur rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bnagunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekal, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved