Sulteng Hari Ini
Sulteng Hari Ini: Alat Deteksi Gempa Dicuri Bocah SMP, Begini Cuitan Kocak BMKG Bikin Warganet Gemas
Tanggapi kasus pencurian alat deteksi gempa di Stasiun Geofisika Kelas I Palu yang dilakukan bocah SMP, admin Twitter BMKG justru unggah cuitan lucu.
Dari hasil penggeledahan, Tim Tekab Polres Sigi menemukan barang milik BMKG yang hilang di rumah Opan.
"Barang buktinya ini, ada sensor boardband, baterai, panel solar dan solar regulator," sebutnya.
Kepada polisi, pelaku nekat mencuri untuk kebutuhan makan sehari-hari dan bersenang-senang.

Akibat ulahnya, AP dan Opan dikenakan dua pasal berbeda.
AP dijerat pasal 363 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara, sementara Opan dikenakan pasal 480 ayat 1 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.
Sebelumya, alat pendeteksi gempa yang berada di stasiun mini Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi itu dicuri.
Akibatnya gempa dengan guncangan kecil atau di bawah 3 skala richter tidak tercatat akurat oleh BMKG sejak beberapa hari terakhir.
Berdasarkan keterangan dari pihak BMKG, alat deteksi gempa yang ditaksir seharga Rp 700 juta itu tidak dicuri secara bersamaan.
Pasalnya pada pertengahan Mei 2019, alat pertama yang hilang adalah sensor.
Kemudian disusul solar sel, aki hingga regulator pada 16 Juli 2019.
• Sulteng Hari Ini: Danau Tiu Diduga Tercemar Limbah, Jatam Minta Dinas ESDM Cabut Izin Tambang
Alasan pelaku yang nekat mencuri alat deteksi gempa
Entah apa yang dipikirkan oleh AP (14) warga Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah ini.
Ia nekat mencuri alat deteksi gempa yang terpasang di stasiun mini Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Alat seharga Rp.700 juta itu milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu.
Seperangkat alat yang hilang itu antara lain sensor (nano metrik), solar sel, aki, dan regulator.