Sulteng Hari Ini
OJK Sebut Sektor Kehutanan di Sulawesi Tengah Cukup Berpotensi Meningkatkan Ekonomi
Sektor kehutanan Sulawesi Tengah cukup potensial dalam peningkatan ekonomi. Mengingat ketersediaannya yang besar, khususnya hasil hutan bukan kayu.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Sektor kehutanan Sulawesi Tengah cukup potensial dalam peningkatan ekonomi.
Mengingat ketersediaannya dalam jumlah yang besar, khususnya hasil hutan bukan kayu.
Hal itu diungkapkan Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah, Gamal Abdul Kahar, pada Rabu (7/8/2019).
"Namun sayangnya belum dikembangkan secara optimal," ungkapnya saat menjadi pembicara dalam kegiatan Fasilitasi Mekanisme Kredit dan Peluang Pendanaan di Palu.

Gamal menjelaskan, dari sisi kredit dan pembiayaan yang diberikan terhadap sektor pertanian dan kehutanan masih relatif kecil.
Sehingga perlu sinergi antarpemangku kepentingan agar produk-produk hasil hutan bukan kayu, seperti gula aren, gula semut, rotan, dan hasil lainnya bisa dioptimalkan.
"Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah dengan meningkatkan kapasitas pelaku usaha perhutanan bisa melalui coaching dan monitoring," ujarnya.
Selain itu, kata dia, untuk mendukung pembiayaan rantai usaha hasil hutan bukan kayu bisa melalui fasilitasi pembiayaan berupa pembiayaan modal kerja dan kredit investasi.
Sementara penguatan produksi dilakukan melalui monitoring dan pengendalian kualitas, termasuk pemasaran serta penjualan.
Ia menambahkan, untuk kelembagaan usaha perlu memiliki legalitas atau izin usaha, manajemen, hingga laporan keuangan.
"Di samping itu pula perlu penggunaan teknologi yang modern dan efisien, termasuk pemasaran yang kontinyu dan terdokumentasi dengan baik," katanya.
Lebih lanjut Gamal menjelaskan, untuk strategi optimalisasi diperlukan beberapa keterlibatan para pihak.
Di antaranya, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pemasaran dan penjualan produk.
Keterlibatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dalam penguatan produksi dan pengendalian kualitas.
Kemudian, keterlibatan Dinas Koperasi dan UKM dalam penguatan pemasaran melalui keikutsertaan Expo, Pameran, dan lainnya.