Prihatin dengan Insiden Polisi Terbakar di Cianjur, DPP GMNI: Kami Tetap Hormati Proses Hukum

DPP GMNI menyayangkan insiden terbakarnya anggota polisi dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur, Kamis (15/8/2019).

Instagram @cianjur_update via Tribun Jabar
Anggota polisi terbakar saat aksi demo mahasiswa di Cianjur, Kamis (15/8/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) menyayangkan dan mengaku prihatin terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur yang berujung pada insiden terbakarnya empat polisi di depan kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8) kemarin.

Ketua DPP GMNI, Andi Junianto menilai aksi demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara. Di mana mahasiswa sendiri dinilai sebagai intermediary actor atau penyambung lidah rakyat kepada suprastruktur.

"Mahasiswa itu memang harus melaksanakan aksi aksinya untuk kepentingan rakyat, apalagi ada dugaan pemerintah dengan sengaja menyumbat atau menunda untuk merealisasikan kepentingan rakyat. Mahasiswa memang tidak boleh absen dalam merespon soal soal kepentingan rakyat, sebab mahasiswa-lah tulang punggung rakyat itu," ujar Andi, ketika dikonfirmasi, Jumat (16/8/2019).

Tanggapan Mabes Polri Soal Anggota Polisi yang Terbakar dalam Aksi Unjuk Rasa di Cianjur

Deretan Fakta Kasus Polisi Terbakar Hidup-hidup saat Amankan Demo, Kronologi hingga Kondisi Korban

Ketua DPP GMNI lainnya, Imanuel Cahyadi, menyatakan pihaknya tak pernah mengajarkan aksi yang anarkis. Menurutnya, aksi-aksi GMNI selalu difokuskan pada gagasan dan isu yang akan diangkat.

"Tindakan oknum mahasiswa di dalam Barisan Cipayung Plus Cianjur tersebut kami harap tidak ada unsur kesengajaan untuk membakar polisi. Kami mengira itu sebuah kecelakaan. Mahasiswa pasti berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam melakukan aksinya," ucap Imanuel.

"Selain itu jika kita amati, tidak jarang dalam sebuah aksi muncul ketegangan antara aparat dan pengunjuk rasa yang kemudian memicu kejadian-kejadian yang di luar dugaan. Kalau kita lihat di video yang beredar kemarin memang ada ketegangan antara aparat dan mahasiwa sebelum kejadian terbakarnya korban," imbuhnya.

Andi menyatakan, pihaknya menghormati segala proses hukum yang berlaku dan menegaskan akan mengambil langkah tegas secara organisasi kepada yang bersangkutan.

Mewakili DPP GMNI, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan pihak kepolisian, terkhusus korban beserta keluarga korban atas tindakan oknum mahasiswa tersebut.

"Kita selama ini kan bekerja sama dengan alat keamanan negara terkhusus kepolisian dalam soal kebangsaan dan ideologi negara. Jadi, kami berharap agar saudara korban dapat segera pulih supaya dapat mengemban tugas mulianya," kata Andi.

"Kami sangat mendukung proses hukum yang ada dan akan mengambil tindakan tegas secara organisasi bila terbukti oknum tersebut adalah kader GMNI. Terkait sikap DPP GMNI, ya kita harus rapikan barisan dan konsolidasi lagi agar gerakan gerakan yang dibuat mahasiswa kedepan tidak terulang lagi," ujar dia.

(Tribunnews.com/Vincentius Jyestha Candraditya)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prihatin Insiden Polisi Dibakar di Cianjur, Polri Diminta Tindak Tegas Pelaku

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved