Akses Menuju Desa Bolobia dan Rondingo, Sigi Sulit, Warga Berharap Jalan Bisa Dibeton

Jalan menuju Desa Bolobia dan Rondingo di Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilakukan pelebaran sejak 2 bulan terakhir.

Editor: Imam Saputro
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Kondisi jalan menuju Desa Bolobia, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulteng. 

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Jalan menuju Desa Bolobia dan Rondingo di Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilakukan pelebaran sejak 2 bulan terakhir.

Dua desa tersebut berlokasi di pegunungan, sehingga akses jalan yang dibuka sejak 2008 itu sangat vital bagi masyarakat di dua desa itu.

Sebab jalur menanjak dan berliku jadi akses satu-satunya menuju dua desa tersebut.

"Kami mohon agar jalan saat ini bisa diperbaiki secepatnya," kata Agustinus (47) warga Desa Bolobia, Minggu (1/9/2019).

Kondisi jalan menuju Desa Bolobia, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulteng.
Kondisi jalan menuju Desa Bolobia, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulteng. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Update Klasemen Liga 1 2019 Putaran Pertama, Bali United Kokoh di Puncak, Persija di Zona Merah

Pria yang akrab disapa Agus ini menjelaskan, saat ini pemerintah sedang melakukan pelebaran menuju desanya.

Namun untuk menjamin keamanan warga yang melintas, dia meminta agar jalan tersebut dibangun jalan beton bukan hanya pengerasan saja.

Sebab, jalan tersebut sangat membahayakan warga ketika terjadi hujan.

Kondisi jalan yang licin, kerap menyebabkan kecelakaan.

BMKG: Daftar Wilayah di Sulteng yang Berpotensi Banjir di Bulan September 2019

"Pernah ada yang meninggal, lokasinya di penurunan dekat jembatan penyebrangan," kata Agus.

"Kalau sekarang lumayan bagus jalannya, makan waktu 2 jam untuk sampai di sini (Bolobia-red), karena sudah bisa dilintasi dengan motor, dulu kami jalan kaki," tambahya.

Senada yang dikatakan Ebet (40) warga Desa Rindingo, Kecamatan Kinovaro.

Kondisi jalan menuju Desa Bolobia, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulteng.
Kondisi jalan menuju Desa Bolobia, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulteng. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Kata dia, akibat kondisi jalan yang mendaki, warga harus memodifikasi motornya.

Motor di desa itu, jelas Ebet, dominan menggunakan gir ukuran 45 agar bisa digunakan menanjak.

Dari pantauan Tribunpalu.com, untuk sampai di Desa Bolobia, kita harus melewati satu pegunungan.

Pansel Masih Rapat Membahas 10 Capim KPK yang akan Diserahkan ke Jokowi

Medan berupa tanjakan juga menguras bensin karena harus menggunakan porseneling 1 sampai desa tujuan.

"Semua motor di desa ini harus diganti girnya, kalau tidak, cepat rusak mesin," jelasnya.

Selain itu, jika terjadi hujan, warga yang dominan petani kacang merah ini sangat kesulitan membawa hasil kebun mereka.

Ketua Adat Papua, Lenis Kogoya: Mari Kita Bersatu untuk Bicarakan Kedamaian di Papua

"Susah, pakai motor tapi jalan juga licin, apalagi muatan banyak," keluhnya.

Menanggapi hal itu, Camat Kimovaro, Asran membenarkan hal itu.

Kata dia, bukan hanya dua desa, tapi tiga desa di wilayah pegunungan itu sangat memprihatinkan.

Selain tidak ada pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), kondisi jalan juga perlu ada perbaikan.

"Apa yang dikatakan warga itulah kenyataannya. Kami memang kasihan kondisi warga di sana, namun saat ini pemerintah sudah melakukan pelebaran," tegasnya.

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz).

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved