Terkait Gejolak di Papua, Kemenkominfo Sebut Sumber Hoaks Papua Berasal dari 20 Negara

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendeteksi kanal atau tautan penyebar hoaks yang berkaitan dengan Papua berasal dari 20 negara.

TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Rudiantara sosialisasi mengenai keamanan siber (Cyber Security) di Bakoel Coffee, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2017). 

TRIBUNPALU.COM -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendeteksi kanal atau tautan penyebar hoaks yang berkaitan dengan Papua berasal dari 20 negara.

"Kami mencatat 20 negara lebih yang mention-nya berasal dari negara tersebut. Tetapi belum tentu warga negara tersebut yang (mengunggah). Asalnya dari negara tersebut," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara seperti Tribunnews.com kutip dari laman Kementerian Kominfo, Rabu (4/9/20190.

Menkominfo tidak menjelaskan secara spesifik alamat IP penyebar dari negara mana saja.

Namun, salah satu alamat penyebar hoaks tersebut berasal dari salah satu negara di Eropa.

"Kebanyakan dari dalam negeri mention-nya. Tetapi juga ada dari luar negeri, salah satu negara Eropa," ujarnya.

Anies Baswedan Siap Akomodasi PKL di Jakarta untuk Berdagang di Trotoar

555 Ribu Kanal

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengatakan penyebaran hoaks terkait gejolak di Papua banyak dilakukan melalui media sosial Twitter.

Sejauh ini, Menkominfo ‎menemukan sekitar 500 ribu URL (Uniform Resource Locator) atau alamat situs yang terdeteksi menyebarkan hoaks per 1 September 2019.

"Sekarang sampai tanggal satu (September) kemarin jumlah URL (kanal) yang digunakan untuk mengirim hoaks sudah 500 ribu lebih, yang paling banyak itu (menggunakan) Twitter," tutur Rudiantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Rudiantara juga mengaku sudah menutup sekitar 500 ribu URL yang dipakai untuk menyebarkan informasi bohong tersebut.

Hingga saat ini meski situasi sudah beranggur kondusif, kementeriannya terus memantau aktivitas media sosial yang terkait dengan Papua.

"Jadi semua sampai 500 ribu lebih kita kumpulkan, kita minta untuk di-takedown. Karena jelas bertentangan kan," imbuh dia.

Dua Anjing Bimo Aryo yang Terlibat Dalam Meninggalnya ART akan Diserahkan ke Polisi Bila Tak Rabies

Dua Sopir Truk Ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Kecelakaan Maut di Tol Cipularang KM 91

Disinggung mengapa akses internet di Papua dan Papua Barat harus diblokir, padahal Kominfo memiliki kemampuan menutup URL penyebar hoaks, Rudiantara menjawab diplomatis.

Dia menyebut wilayah di Papua dan Papua Barat yang dinilai sudah aman akan dibuka kembali akses internetnya.

Dia berharap akses internet di sebagian besar kabupaten dan kota di Papua dan Papua Barat bisa pulih secara bertahap mulai pagi ini, Rabu (4/9/2019).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menkominfo Ungkap Sumber Hoaks Papua Berasal dari 20 Negara

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved