8 Sifat 'Toxic' yang Jadi Racun dalam Kehidupan Sehari-hari, Alasan, dan Cara Menghindarinya

Ada beberapa karakter 'toxic' alias beracun sekaligus berbau narsisis dan merugikan orang lain. Hal inilah yang membuat seseorang dijauhi.

thelawofattraction.com
ILUSTRASI delapan sifat toxic people yang harus dihindari. 

TRIBUNPALU.COM - Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Manusiawi ketika seseorang berbuat kesalahan terhadap orang lain.

Namun, ada beberapa karakter 'toxic' alias beracun sekaligus berbau narsisis dan merugikan orang lain.

Hal inilah yang membuat seseorang dijauhi oleh orang lain, termasuk teman maupun kerabatnya.

Berikut TribunPalu.com telah merangkum delapan sifat 'toxic' yang harus kamu hindari dari laman Brightside.

ILUSTRASI delapan sifat toxic people yang harus dihindari.
ILUSTRASI delapan sifat toxic people yang harus dihindari. (thelawofattraction.com)

1. Menghindari tanggung jawab.

Menghindari tanggung jawab dan melemparkannya pada orang lain merupakan salah satu dari sifat 'toxic'.

Bahkan, adanya ketakutan ekstrem untuk mengambil segala bentuk tanggung jawab dapat menyebabkan gangguan psikologis.

Seseorang dapat terkena serangan panik setiap kali menyadari ada suatu kewajiban.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan.

Seperti, ketidakmampuan dalam menolerir emosi negatif, kurang berani, percaya diri yang rendah, serta ketakutan membuat kesalahan dan kegagalan.

2. Tidak mampu menerima kritik dari orang lain.

Memang sih, tidak ada orang yang mau dikritik orang lain.

Terkadang, kritik memang menyakitkan dan beberapa orang kesulitan menerima kebenaran simpel tentang diri mereka.

Namun, bersikap terbuka terhadap informasi baru (termasuk kritikan) berarti mampu mengubah diri untuk menjadi lebih baik.

Sehingga, sikap "menganggap segala bentuk kritik atau opini yang berlawanan sebagai bentuk serangan personal" bukanlah hal yang membuatmu sebagai seorang yang menyenangkan.

Jika kita dapat menerima kritik, kita dapat berkembang dan menjadi lebih dewasa.

Namun, masih ada beberapa orang yang berpikiran sempit dan tak mau menerima kritik dari orang lain.

Penyebabnya adalah:

- Mereka tidak berpikir rasional

- Mereka tak ingin membuat pernyataan maaf

- Mereka tak ingin memperkecil masalah

- Mereka tak ingin dianggap bersalah

5 Zodiak yang Kerap Dianggap Remeh oleh Orang Lain, Tapi Bisa Buktikan Hal Sebaliknya

4 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Putuskan Resign dari Pekerjaan

3. Mengejek penampilan orang lain.

Seringkali, ada orang yang memang berniat mengejek atau menjelek-jelekkan orang lain.

Namun, tahukah kamu, terkadang luka emosional dari hal ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama dan sulit sembuh?

Adalah hal manusiawi ketika setiap orang ingin dianggap unik dan berbeda dari orang lain.

Namun, mengejek atau mencela orang lain bukanlah solusi untuk dipandang unik.

Mengejek atau menjelek-jelekkan penampilan atau pandangan orang lain dapat menimbulkan masalah besar.

Ketika dijelek-jelekkan orang lain, ada hal-hal yang bisa kamu lakukan, yakni:

- Pandanglah si pelaku langsung pada matanya dan kemudian seketika hindari.

- Berjalanlah menjauh dan jangan memberikan reaksi apa pun.

- Usahakan untuk meminimalisir kontak dengan orang yang suka menjelek-jelekkan penampilan orang lain itu.

4. Ketidakmampuan untuk meminta maaf.

Ada orang yang berpikiran, "Jika aku melakukannya, itu bukan hal yang begitu buruk. Dan jika kamu sakit hati, ya kamu memang pantas diperlakukan begitu."

Kata-kata dan pola pikir inilah yang membawa racun pada kehidupan seseorang.

Bukannya meminta maaf, tetapi ada orang yang malah jadi agresif saat berbuat salah.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang bersikap demikian:

- Mereka takut untuk mengambil tanggung jawab

- Mereka tak mau merasa malu di depan orang lain, jadi mereka malah membuat situasi semakin buruk dan tak rela menghancurkan citra atau image mereka.

Sedang Alami Kebosanan Kerja? Atasi dengan 5 Tips Sederhana Ini

Dengarkan Musik hingga Bersyukur, 7 Tips Simpel untuk Redakan Stres Menurut Para Psikolog

5. Tidak respek atau hormat pada orang lain dan usahanya.

Sifat 'toxic' lainnya adalah "tidak respek atau menghormati orang lain dan/atau usaha yang dilakukannya."

Orang yang memiliki sifat ini biasanya hanya bisa mencibir dan tak menganggap bahwa ada orang yang serius atau benar-benar bisa melakukan sesuatu hal.

Ada alasan mengapa orang bersikap tidak respek kepada orang lain, di antaranya:

- Sifat ini dijadikan sebagai bentuk perlindungan diri terhadap perasaan diri sendiri yag dirasa tidak pernah cukup (selalu kurang).

- Sifat ini memang sudah jadi gaya komunikasinya yang berbeda yang dengan mudah memicu kesalahpahaman.

6. Bermuka dua.

Ada orang yang bersikap baik dan manis di depan kita, tetapi ternyata mereka mengatakan hal-hal buruk tentang kita di belakang.

Orang yang suka menusuk dari belakang memang tampak baik hati dan ringan tangan di depanmu.

Namun, ia akan bersikap sangat berbeda saat berada di belakangmu.

Orang-orang ini mungkin memang tidak suka dengan kita, tetapi mereka bersikap manis saat sedang membutuhkan kita.

Jika bertemu dengan orang yang bermuka dua, ada hal yang bisa dilakukan seperti di bawah ini:

- Cobalah untuk membuktikan kecurigaan kita (tentang hal yang mereka lakukan atau katakan) dan jangan terburu-buru menghakimi

- Menjauhlah dari orang yang bermuka dua ini

- Jangan membalas dendam

- Cobalah untuk mengobrol dan berdiskusi dengan orang ini supaya semuanya lebih jelas.

7. Menerapkan aturan atau standar pada orang lain, tapi tidak pada dirinya sendiri.

Sikap munafik bukanlah hasil dari penerapan standar ganda, melainkan hasil dari kepura-puraan seseorang memiliki suatu standar tertentu, padahal kenyataannya tidak sama sekali.

Ada beberapa orang yang gampang ngomong ini itu, tetapi kenyataannya ia tidak melakukan apa yang ia katakan.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan hal ini, yakni:

- Mengingat sikap ini adalah hal yang mudah untuk dikatakan dibandingkan dilakukan, banyak orang yang lebih memilih membangun citranya alih-alih memang melakukan hal yang sesuai dengan yang ia katakan

- Menipu diri sendiri.

Selain itu, manusia cenderung berpikir tinggi tentang diri sendiri, dan mengabaikan kelemahan dan kegagalan yang ia miliki.

- Ketidaktahuan akan diri sendiri atau tidak sadar diri.

Peneliti psikologi menemukan bahwa seseorang bakal lebih akurat dalam persepsinya terhadap orang lain, tetapi umumnya tidak akurat dalam persepsi mereka tentang diri mereka sendiri.

Ini artinya, orang lebih mudah menemukan kesalahan atau kekurangan pada orang lain dibandingkan melihat kesalahan atau kekurangan miliknya sendiri.

7 Fakta Psikologi yang Jarang Diketahui, Termasuk Mengapa Ada Orang yang Takut Bahagia?

8. Mudah iri, bahkan terhadap hal kecil.

Terkadang ada orang yang iri ketika melihat orang lain berhasil dan sukses.

Hal ini bahkan bisa terjadi pada teman terbaik kita.

Namun, ada satu sifat toxic yang berkaitan dengan rasa iri, yakni ketika seseorang rela merusak momen bahagia orang lain karena merasa iri.

Teori evolusi Darwin mengatakan bahwa manusia berperilaku seperti ini untuk meningkatkan kelangsungan hidupnya sebagai individu.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari sifat gampang iri seperti ini, yakni:

- Cobalah untuk selalu berpikir tentang kualitas dan kelebihan yang kamu miliki.

- Tetaplah fokus pada sesuatu yang berbeda, jangan fokus pada kekurangan diri sendiri melulu.

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved