Beda PT Djarum & PB Djarum, Hamid Awaludin: KPAI Bicara Yuridis, Pihak Ini yang Berwenang Memutuskan

Hamid Awaludin mengomentari polemik antara KPAI dengan PB Djarum, ini perbedaan produk PT Djarum & Djarum Foundation serta sebut pihak yang berwenang.

Editor: Imam Saputro
DOK. PB DJARUM
Anggota tim pencari bakat PB Djarum, Lius Pongoh, memberikan keterangan tata tertib Sebanyak 904 Atlet Muda Tanding di Purwokerto, 206 Lolos Tahap Screening kepada ratusan peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (8/9/2019) pagi. 

TRIBUNPALU.COM - Polemik pamitnya PB Djarum atau penghentian audisi umum sementara lantaran tudingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih terus dibicarakan.

Polemik yang belum menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan ini masih menuai pro dan kontra masyarakat Indonesia.

Para petinggi negara pun turut berkomentar terkait polemik ini.

Sebut saja, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Imam Nahrawi yang memberikan dukungannya kepada PB Djarum melalui sebuah unggahan foto di Instagramnya.

Menteri Politik, Hukum dan HAM, Wiranto pun turut bicara sebagai Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Wiranto bersama PBSI telah mempunyai konsep baru terkait seleksi bibit unggul bulu tangkis pada 2020 mendatang.

Tanggapi Polemik KPAI dan PB Djarum, Wiranto: Kenapa Kisruh? Imam Nahrawi Turut Beri Dukungan

Pihak lain seperti, Seto Mulyadi pun menyayangkan sikap PB Djarum yang pamit dari audisi umum tahun depan.

Menurut Kak Seto, keputusan yang diambil PB Djarum seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Saya melihat ini kok kayak anak kecil yang sedang ngambek," kata Seto Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/9/2019) malam.

Ketua Lembaga Anak Indonesia (LPAI) yang akrab disapa Kak Seto tersebut mengatakan, apa yang dilakukan oleh KPAI sudah benar.

Lebih lanjut, menurutnya jika PB Djarum tulus membina atlet bulu tangkis seharusnya tidak menghentikan audisi umum dengan alasan iklan.

Baginya, permasalahan utamanya adalah brand image yang dibangun oleh PB Djarum sebagai eksploitasi anak secara terselubung.

Walaupun anak-anak yang mengikuti dan kemudian lolos audisi tetap dilarang merokok, tetapi tetap terbangun citra buruk.

"Bahwa di balik audisi yang bersejarah dan menghasilkan pemain-pemain dunia adalah rokok," paparnya.

Menurutnya, para peserta yang lolos seleksi pada audisi di PB Djarum dan menjadi pemain bulutangkis profesional, nantinya akan timbul kontradiktif.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved