Sulteng Hari Ini
Satgas TMMD Ajar Baca dan Berhitung Anak-anak Pedalaman di Parigi Moutong
Tim pengajar harus menggunakan pendekatan lokal agar bahan pembelajaran dapat diterima oleh puluhan siswa.
Dalam kesehariannya mereka menggunakan bahasa daerahnya sendiri dan tidak pernah menggunakan bahasa Indonesia.
Hal itu disebabkan karena letak pemukiman yang cukup jauh dari Ibu Kota Kecamatan.
Sehingga mereka jarang berinteraksi dengan masyarakat pesisir atau lembah yang menggunakan bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa daerah yang sangat aktif tersebut juga memberikan dampak negatif.
Satu di antaranya ketika mengajarkan ank-anak di pedalaman itu membaca menggunakan bahasa resmi Indonesia.
"Anak-anak banyak yang tidak tahu bahasa Indonesia yang baik dan benar," kata Serda Zaid.
Ketika diajarkan kata dia, para murid masih banyak yang kurang memahami materi.
"Begitu juga guru-gurunya, masih kesulitan memakai bahasa Indonesia," pungkasnya. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)